Penemuan Mayat

Rohman, Pendatang Asal Banten tak Punya Keluarga di Bangka

Rohman, identitas jenazah yang ditemukan di pondok kebun di Desa Lubuk Pabrik tidak mempunyai keluarga

Penulis: Arya Bima Mahendra |
(Bangkapos/Arya Bima Mahendra)
Petugas kamar jenazah saat mengurus jenazah Rohman, Jumat (4/8/2023). 

POSBELITUNG.CO, BANGKA -- Rohman, identitas jenazah yang ditemukan di pondok kebun di Desa Lubuk Pabrik tidak mempunyai keluarga di Bangka Belitung.

Hal inilah yang membuat para kenalan korban kebingungan bagaimana mengurus proses pemakaman terhadap pria berumur 51 tahun tersebut.

Baca juga: Hasil Visum Jenazah Rohman, Dokter Forensik Tidak Temukan Ada Bekas Kekerasan

Sejumlah orang yang mengenal Rohman datang ke ruang jenazah Rumah Sakit Abu Hanifah, Jumat (4/7/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS : Pekerja Kebun Tidur Tak Bangun, Ternyata Sudah Meninggal

Mereka kebingungan dalam menentukan dimana Rohman akan dikebumikan. Apalagi yang bersangkutan memang tidak mempunyai keluarga sama sekali di Bangka.

"Saya kenal sama beliau ini karena dulu tetanggaan waktu sama-sama masih di Serang, Banten," ungkap Ela, kenalan Rohman.


Dia mengatakan, anak istri Rohman semuanya berada di Banten.


"Keluarganya di sana semua, jadi dia (Rohman-red) ini merantau dan ngirim uang ke istrinya," jelasnya.


Lebih lanjut, Ela berkata bahwa sepengetahuannya Rohman tidak ada riwayat sakit dan tidak pernah mengeluhkan sakit apapun.


"Enggak ada sakit apa-apa, makanya kami yang sesama perantauan Banten yang ada di Bangka Tengah ini kaget," tambahnya.


Setelah dirundingkan dan menghubungi keluarga serta sanak saudara yang ada di Banten, direncakan bahwa jenazah Rohman akan dikebumikan di salah satu pemakaman yang ada di Kota Koba.


Sebelumnya diberitakan, telah ditemukan sesosok mayat pada Kamis (3/8/2023) kemarin siang di sebuah pondok kebun di daerah Simpang C, Desa Lubuk Pabrik, Bangka Tengah.

Mayat pria bernama Rohman (51) itu ditemukan oleh rekannya sendiri, Umin (27) yang curiga karena korban tidak bangun-bangun dari tidurnya.


Kepada Bangkapos.com, Jumat (4/8/2023), Umin mengatakan bahwa dia dan korban memang tinggal bersama menumpang di sebuah pondok kebun.


Pondok kebun tersebut merupakan milik bos tempat mereka dipekerjakan untuk mengurus kebun.


"Kami itu numpang tinggal sementara di kebun itu, cuma udah enggak kerja sama bos yang lama. Tapi dibolehin numpang sambil nunggu dapat pekerjaan yang lain," ucap Umin.


Mereka berdua yang merupakan warga pendatang asal Banten itu tidur berdua setiap harinya. Namun pagi kemarin, hal yang tidak biasa terjadi.


Kata Umin, biasanya Rohman sudah bangun pagi. Akan tetapi, kala itu saat dia terbangun jam 06.00 WIB, Rohman belum kunjung bangun.


"Saya pikir oh mungkin karena masih pagi juga, jadi wajar kalau dia masih tidur," jelasnya.


Dirinya pun kemudian melanjutkan aktivitas memasak dan membuat kopi.


"Setelah itu saya berangkat kerja, karena kebetulan ada yang ngajak kerja serabutan," sambungnya.


Beberapa jam kemudian, sekira jam 11.00 WIB siang, dirinya pun kembali ke pondok kebun tersebut dan melihat belum juga bangun.


Umin pun merasa curiga, pasalnya posisi tidur Rohman tidak berubah dari sebelumnya.


"Padahal kan kita kalau tidur pasti ada gerak-geraknya. Saya curiga ga, kenapa dia masih tidur padahal di pondok kebun itu panas kalau udah siang," jelasnya.


Karena khawatir dan takut, dirinya pun memanggil orang di sekitar untuk melihat kondisi rekannya itu.


Ternyata, saat dicek kondisi Rohman sudah tidak bernyawa. Setelah itu, mereka pun memanggil warga yang lain dan melaporkan hal itu ke kepolisian setempat.


Setelah itu, jenazah Rohman dibawa ke Puskesmas Lubuk Besar dan dipastikan bahwa memang sudah meninggal dunia.


"Di bawa ke Rumah Sakit (RS Abu Hanifah-red) itu tadi malam sekitar jam 10," imbuhnya.

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

 

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved