Berita Bangka

Hambat Aktivitas, Warga Mendo Barat Bongkar Portal di Lahan Desa

Puluhan warga desa Mendo Barat,  Kecamatan Mendo Barat, membongkar portal yang diklaim berdiri di atas lahan desa

Bangka Pos / Anthoni Ramli
Puluhan warga desa Mendo Barat, Kecamatan Mendo Barat, membongkar portal yang diklaim berdiri di atas lahan desa sepanjang 1.600 meter, Sabtu (12/8/2023) 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Puluhan warga desa Mendo Barat,  Kecamatan Mendo Barat, membongkar portal yang diklaim berdiri di atas lahan desa sepanjang 1.600 meter, Sabtu (12/8/2023).

Di tengah aksi pembongkaran portal, masyarakat juga membentangkan sejumlah spanduk yang berisi protes terhadap pemasangan portal yang diklaim sepihak karena tanpa sepengetahuan dan seizin warga.

Teuku Yunus, perwakilan warga desa Mendo, menyebut pihaknya keberatan atas pemasangan portal yang diduga dilakukan oleh PT FAL ( Fenyen Agro Lestari ).

Sebab kata Teuku, keberadaan portal tersebut mengganggu dan menghambat aktivitas masyarakat sekitar.

"Kami tidak terima adanya pemortalan di jalan desa ini karena  menghambat masyarakat kami untuk beraktivitas dan berkebun di wilayah ini (Mendo,red). Selain itu ada juga masyarakat pembeli buah buahan mereka juga lewat jalan ini," kata Teuku dalam orasinya, Sabtu (12/8/2023).

Lanjut Teuku, sebelumnya jalan sepanjang 1.600 meter tersebut merupakan jalan bagi masyarakat umum. Bahkan di era kepemimpinan Pemerintahan Desa (Pemdes) Mendo Barat, tahun 2019 lahan yang dijadikan jalan tersebut direkomendasikan sebagai kebun plasma milik warga desa Mendo Barat.

"Ini jalan masyarakat umum. Sebelumnya belum ada portal di jalan ini. Sepertinya ini didirikan oleh PT FAL karena sejak tahun 2021 sampai sekarang mengklaim bahwa lahan disini milik dia (PT FAL -red)," beber Teuku.

"Tapi awal-awalnya tahun 2019 ini direkomendasikan oleh pemdes lama yaitu pak Masri bahwa lahan ini dibuat untuk plasma sebagai kewajiban PT SAML (Sinar Argo Makmur Lestari) untuk plasma warga desa Mendo," tambah Teuku.

Kepala desa Mendo Barat, Isa Susanto belum memberikan tanggapan terkait aksi pembongkaran portal oleh warga tersebut.

Bangkapos.com sempat menghubungi nomor telepon dan mengirimkan pesan WA kepada Isa, namum hingga berita ini diturunkan belum ditanggapi.

Sementara perwakilan PT FAL, Joni membantah dituding sebagai pihak yang memasang portal. Sebab kata Joni, tak hanya PT PAL saja yang memiliki konsesi kebun di area tersebut, namun sejumlah pihak lainnya.

"Kalau PT PAL belum pernah pasang portal, jika memang ada saya pasti sudah tahu. Dan saya cek ke lapangan pun tidak ada yang pasang. Di sana banyak perkebunan bukan hanya PT PAL saja ada pak Alfian, pak Ataw, pak Andre, coba di cek dulu," kata Joni.

(Bangkapos.com / Anthoni Ramli)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved