Siswa SLB Belitung Timur Hibur Masyarakat dengan Talenta Seni, Bikin Penonton Meneteskan Air Mata

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Sorak sorai dan tepukan penonton menjemput 10 anak luar biasa dari SLB Manggar Belitung Timur ke atas panggung, Selasa (15/8/2023).

Memakai seragam berwarna merah menandakan kepercayaan diri dan keberanian mereka tampil di depan banyak orang.

Penampilan mereka diawali dengan menyanyikan lagu Ketipak Ketipung dari Dewi Yul dan yang lain mengiringinya dengan memainkan alat musik.

Dilanjut dengan penampilan delapan anak yang menyuguhkan tarian diiringi dengan lagu Merakit karya Yura Yunita.

Penampilan mereka dilanjutkan dengan pembacaan puisi yang menggugah dan menginspirasi.

Pembacaan puisi itu diiringi backsound instrumental sehingga makin menambah suasana haru penampilan mereka.

'Mereka pikir aku diam karena tak ada masalah,
Padahal masalahku ada dalam diriku,
Mereka pikir aku diam,
Karena tak bisa melakukan perubahan,
Padahal aku berontak dan ingin melepaskan,
Bisakah kalian bayangkan?
Karena aku diam bukan berarti tak terjadi apa-apa'

Bait demi bait puisi seperti di atas disampaikan dengan syahdu oleh siswa luar biasa itu.

Tak sedikit penonton yang terlihat meneteskan air mata, karena bait-bait puisi yang menyayat hati seolah mereka sedang mendobrak batas diri yang mereka punyai.

Penampilan mereka ditutup oleh gemuruh tepuk tangan dan haru dari penonton.

Bahkan ada yang terlihat tepuk tangan sambil berdiri meneteskan air mata karena saking terharu dan terhipnotis dengan penampilan mereka.

Waka Kesiswaan SLB Negeri Manggar, Endah Rohmaniati menuturkan, penampilan mereka ini bisa ada karena campur tangan sosok inspiratif, seorang wanita muda yang mendedikasikan diri melatih anak-anak tersebut menari.

Selain itu, kerja sama dengan sekolah juga membuat penampilan mereka makin ciamik.

"Kami berterima kasih dengan Kak Fira yang sudah berdedikasi melatih dan membersamai anak-anak luar biasa ini sehingga mereka bisa percaya diri dan tampil di hadapan banyak orang," kata Endah kepada posbelitung.co, Selasa (15/8/2023).

Endah mengungkapkan 10 anak ini semuanya penyandang disabilitas dan punya keterbatasan.

Misalnya anak yang menyanyi memiliki penyandang disabilitas yaitu low vision. Kemudian sembilan anak lainnya yaitu tuna grahita.

Bagi Endah, tidak mudah mengajarkan sesuatu kepada anak-anak ini karena memorinya terbatas.

Tapi karena niat tulus dari Fira, sang pelatih mereka, dan bekerja sama dengan guru seni musik di sekolah tersebut, menjadikan bakat mereka terasah dan mampu meningkatkan kepercayaan diri mereka.

"Pertama kali tampil di acara Timor de Belitong. Kemudian acara Pekan Kreasi Pemuda dan terakhir tampil di acara Pekan Inovasi dan Kewirausaan Beltim di hadapan Bupati dan pejabat Kemendagri RI," kata Endah.

Dia sangat bersyukur anak didiknya sudah mulai percaya diri.

Seiring dengan masyarakat yang juga mulai percaya dan memberi kesempatan pada mereka untuk acara hiburan di kegiatan mereka.

"Saya bahagia sekali. Dulu orang tua mereka merasa malu dengan keadaan anaknya. Tapi setelah mereka sering tampil, orang tua ini jadi bahagia juga. Di balik segala keterbatasan mereka ada sesuatu yang bisa mereka banggakan," kata Endah.

Dia berharap kepada masyarakat agar anak-anak luar biasa ini tidak perlu dikasihani, tetapi harusnya diberi kesempatan. Sehingga masyarakat bisa melihat potensi-potensi yang dimiliki mereka.

"Saya saja yang sering melihat mereka, hingga kini masih meneteskan air mata saat mereka tampil. Semoga mereka makin dipercaya masyarakat untuk mengisi acara-acara supaya mereka juga bisa mengasah bakatnya di bidang seni," ucap Endah.

(Posbelitung.co/Bryan Bimantoro)