Mendagri Tito Minta Setop Pengangkatan Honorer yang Cuma Jadi Beban APBD: Jangan Berikan Bom Waktu
Saya minta kalau honorer terlalu banyak, tidak efektif, tolong kepala daerah harus berani mengambil keputusan untuk stop, tidak mengambil honorer...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
POSBELITUNG.CO -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta kepala daerah untuk menghentikan pengangkatan honorer.
Hal itu tentunya bukan tanpa alasan.
Tito meminta kepala daerah hentikan pengangkatan honorer yang tidak memiliki skill atau disebut tenaga administrasi yang hanya titipan keluarga pejabat atau tim sukses.
"Saya minta kalau honorer terlalu banyak, tidak efektif, tolong kepala daerah harus berani mengambil keputusan untuk stop, tidak mengambil honorer dahulu. Meskipun menang pilkada, jangan memberikan bom waktu," kata Mendagri Tito saat kunjungan di Belitung, Jumat (15/9/2023).
Menurutnya, jika honorer tersebut memiliki skill seperti tenaga kesehatan dan guru hal tersebut tidak masalah. Namun yang dihindari yakni honorer yang tidak punya skill yang disebut tenaga administrasi.
Honorer tersebut pun akan menjadi bom waktu bagi pejabat berikutnya.
Saat membedah postur APBD kabupaten/kota dan provinsi di Bangka Belitung, lanjut Tito, ia melihat ada target belanja kepala daerah mencapai Rp900 miliar, namun Rp400 miliarnya digunakan untuk belanja pegawai.
Baca juga: Pendaftaraan CPNS dan PPPK 2023 Batal Buka Hari Ini, Resmi Diundur BKN, Jadwal Terbaru 20 September
Baca juga: Biodata Sawendah, Istri Ruben Onsu Pasrah TikTok Shop Dilarang Pemerintah, Ada yang Report Akunku
Baca juga: Tito Sebut Babel Masuk 10 Provinsi dengan Pendapatan Tertinggi, Tapi Serapan Belanja Baru 50 Persen
Berarti hanya Rp500 miliar yang digunakan untuk kegiatan lain.
"Jangan-jangan Rp200 miliar-Rp300 miliar untuk kegiatan pegawai lagi, lalu untuk masyarakatnya mana. Ada yang cuma Rp30 miliar, saya bilang ini pasti jalan banyak rusak, gang-gang banyak yang bolong," ucap Tito.
Tito juga menyinggung daerah-daerah yang memiliki pendapatan asli daerah (PAD) kecil yakni di bawah 10 persen dan mengandalkan dana transfer pemerintah pusat.
Dana transfer pusat itu pun separuhnya dipakai untuk belanja pegawai atau membayar gaji.
"Saya cek buka lagi, kira-kira belanja pegawai ada gak yang honorer, jangan sampai didominasi oleh honorer," katanya.
Tito Sebut Tapi Serapan Belanja Baru 50 Persen
Pendapatan Provinsi Bangka Belitung ( Babel ) dinilai cukup bagus.
Namun, serapan belanja yang dilakukan baru mencapai 50 persen.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, pendapatan Provinsi Babel cukup bagus, yakni sebesar 65 persen.
| 2025, Angka Stunting di Bangka Belitung Ditargetkan Turun |
|
|---|
| Robi Syianturi Atlet Asal Belitung Pecahkan Rekor Nasional di Casablanca Marathon 2025 di Maroko |
|
|---|
| Cuaca Bangka Belitung Tak Menentu, Produksi Tanaman Petani Mengpaya Damar Belitung Timur Terancam |
|
|---|
| Menemukan Ketenangan di Arkana Huis, Wisata Slow Living ala Warga Kampung di Belitung |
|
|---|
| Guru Belitung Timur Angkat Budaya Lokal ke Kancah ASEAN, Leni Juara Dua Live Creator for Change 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.