Pos Belitung Hari Ini

Persaingan Bisnis Batu Gunung di Desa Terak Bangka Tengah Berujung Maut, Dua Tewaskan Ateng

Ateng (40), warga Warga Desa Terak, Kecamatan Simpangkatis, Bangka Tengah, tewas mengenaskan setelah dua peluru senapan angin mengenai dadanya.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
Pos Belitung Hari Ini, Kamis 5 Oktober 2023 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Ateng (40), warga Warga Desa Terak, Kecamatan Simpangkatis, Bangka Tengah, tewas mengenaskan setelah dua peluru senapan angin mengenai dadanya, Rabu (4/10/2023) siang.

Diketahui penembakan itu dilakukan oleh rekannya sendiri bernama Juhri (41), karena dipicu masalah persaingan bisnis batu gunung antara keduanya.

Kasus penembakan menewaskan seorang warga tersebut dibenarkan Kapolsek Simpangkatis, Iptu Syafruddin saat dikonfirmasi Bangka Pos Group, Rabu (4/10/2023) petang.

Ia membeberkan, peristiwa itu terjadi di bukit yang berada di Desa Terak, tempat korban dan terduga pelaku biasa mencari batu gunung.

"Pelaku ini memang sudah membawa senapan angin, karena biasanya digunakan untuk berburu burung," jelas Syafruddin.

Lanjut dia, saat berada di bukit, keduanya terlibat cekcok dan perselisihan karena perebutan konsumen untuk menjual batu gunung.

Perselisihan itu, kata Syafruddin kemudian berujung penembakan. Pelaku menembak korban sebanyak dua kali dengan senapan angin.

"Kenanya itu pada bagian dada, karena ada bekasnya (luka tembakan, red)," ungkapnya.

Menurut Syafruddin, senapan angin memang bisa menghilangkan nyawa seseorang, terutama jika mengenai bagian vital.

"Apalagi ini kan kenanya pada bagian dada," tegasnya.

Merasa tersaingi

Ia menambahkan, baik korban maupun terduga pelaku saling mengenal dan keduanya berprofesi sebagai penjual batu gunung

"Mereka itu sama-sama penjual batu gunung di Desa Terak," ucapnya.

Menurut Syafruddin, peristiwa itu terjadi lantaran ada yang merasa tersaingi karena pelanggannya berkurang.

"Mungkin merasa tersaingi, habis itu keduanya cekcok dan terjadilah perselisihan," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan saat ini terduga pelaku sudah dibawa ke Polres Bangka Tengah untuk diperiksa lebih lanjut.

Sedangkan korban akan dikebumikan, Kamis (5/10/2023).

"Untuk detailnya mungkin bisa ke Satreskrim Polres Bangka Tengah, karena mereka yang membuat BAP-nya," imbuhnya.

Syafruddin menyebut, saat ini dia sedang berada di rumah duka dan akan mengabari lebih lanjut jika ada informasi terbaru.

Terpisah, Pj Kepala Desa Terak, Mamad juga turut membenarkan adanya peristiwa itu.

Kata dia, insiden dikarenakan perselisihan antara korban dan pelaku.

"Mereka itu sama-sama pemecah batu gunung. Kemungkinan itu karena ada perselisihan," ungkap Mamad.

Kendati demikian, dia belum bisa memastikan apa sebab dari perkelahian yang berujung maut itu.

"Yang meninggal itu (korban) panggilannya Ateng. Jahri yang menembaknya," terangnya.

Korban dan tersangka teman akrab

Kabar duka itu seperti petir di siang bolong. Kepergian Ateng (40) untuk selamanya membuat Hendra (43) sedih.

Ateng merupakan teman akrabnya sejak lama. Hendra tidak pernah menyangka, Ateng harus meninggal dengan cara tragis, Rabu (4/10/2023).

Apalagi pelakunya, Juhri juga merupakan teman akrab Hendra.

"Kawan akrab saya semua itu, makanya enggak nyangka kenapa bisa gini," ucap Hendra.

Diakui Hendra, dirinya pun sering pergi main bersama dengan keduanya.

Tak hanya itu, jarak rumah korban dengan pelaku pun terbilang dekat, yakni sekitar 200 meter.

Dia mengungkapkan bahwa korban dan pelaku profesinya memang sebagai pencari batu gunung.

"Sama-sama nyari batu, nyari orderan, nyari job (pekerjaan) lah. Mungkin ada miskomunikasi, entah mungkin ada salah paham kenapa bisa begini," jelasnya.

Henda berujar, Juhri sendiri merupakan temannya menembak dan berburu di hutan.

"Dua-duanya itu teman hari-hari memang. Mereka berdua pun akrab. Tapi mau gimana lagi lah kalau udah begini," imbuhnya.

(u2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved