News

Kasus Cacar Monyet Bertambah Terus, Kemenkes Lapor WHO

WHO memberikan beberapa saran. Diantaranya melakukan vaksinasi sesuai dengan kriteria atau kelompok berisiko.

Kompas.com
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2M) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu. 

Namun, Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman imbau pada masyarakat untuk tidak anggap remeh.

"Tapi tidak bisa dianggap remeh. Karena Monkeypox bisa menyerang berbagai organ," ujar Dicky.

Apalagi jika menginfeksi orang yang berisiko seperti kelompok dengan gangguan imunitas, maka Monkeypox bisa sangat membahayakan.

Selain itu, meski terjadi pada kelompok risiko tinggi tadi, tapi tidak menutup kemungkinan penularan bisa terjadi pada populasi umum.

Diantaranya seperti ibu dan anak-anak. Oleh karena itu, Dicky pun menyarankan pemerintah bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berkaitan dengan kelompok berisiko.

Seperti yang diketahui, salah faktor risiko penularan penyakit ini adalah melakukan hubungan seksual berisiko.

"Nah ini dipahami dan menjadi satu pendorong untuk pemerintah bekerja sama di setiap level. Dengan LSM penjangkau gay, lesbian untuk bisa dijangkau dan diberikan literasi dan memudahkan treacing," papar Dicky.

Lebih lanjut, Dicky menjelaskan jika Monkeypox tidak akan sampai seperti Covid-19. Namun, lebih ke arah epidemi seperti HIV (human immunodeficiency virus).

(Tribun Network/ais/mam/wly)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved