Pos Belitung Hari Ini
Pangkalpinang Terancam Krisis Air Bersih, Tiga Kolong Sumber Air Baku Kian Mengering
Apalagi jika kemarau panjang dampak dari El Nino tak juga berakhir. Penyusutan debit air baku paling parah terjadi di Kolong Retensi Kacang Pedang.
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Kota Pangkalpinang terancam mengalami krisis air bersih.
Hal ini akibat semakin menyusutnya debit air baku di tiga kolong yang menjadi sumber air Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Pinang.
Kondisi distribusi normal air bersih seperti saat ini diperkirakan tidak akan bertahan lama.
Apalagi jika kemarau panjang dampak dari El Nino tak juga berakhir. Penyusutan debit air baku paling parah terjadi di Kolong Retensi Kacang Pedang.
Bahkan, air kolong ini diprediksi hanya bisa bertahan selama lima hari ke depan.
Padahal, kolong yang dapat menampung air sekitar 1,1 juta meter kubik ini merupakan salah satu sumber air bersih, yang selama ini dimanfaatkan pelanggan Perumdam Tirta Pinang atau PDAM Pangkalpinang, maupun masyarakat umum.
Berdasarkan pantauan dari udara, Kamis (2/11/2023) di Kolong Retensi Kacang Pedang, kekeringan yang terjadi semakin parah.
Genangan air yang tersisa di kolong seluas 460.445 meter persegi ini juga terlihat makin menurun. Lumpur berwarna coklat sudah tampak, tak banyak lagi air yang tersisa.
Bahkan, debit air yang terus menyusut, membuat lebih dari sebagian dasar kolong terlihat.
Selain itu, akibat sudah beberapa pekan tak lagi tergenang air, dasar kolong kini kering hingga mengalami retak-retak.
Menurunnya debit air di Kolong Kacang Pedang sudah berlangsung sejak dua bulan lalu. Dan kini, memasuki November 2023, debit air menurun drastis.
Kondisi ini membuat Perumdam Tirta Pinang mulai mengalami kendala dalam mendistribusikan air bersih untuk masyarakat, terutama kepada para pelanggan akibat kemarau berkepanjangan.
Plt Direktur Perumdam Tirta Pinang, dr Masagus Hakim saat dikonfirmasi mengatakan kemarau panjang yang melanda Kota Pangkalpinang menyebabkan kekeringan pada sumber air baku di Kolong Kacang Pedang, Kolong Pedindang dan Kolong Bacang.
Hakim menyebutkan, sumber air baku Kolong Kacang Pedang saat ini hampir habis. Apabila tidak ada hujan yang cukup, maka hitungan hari paling lama lebih kurang 5 hari sumber air baku tersebut akan habis.
"Sumber air baku di Kolong Kacang Pedang saat ini tinggal beberapa sentimeter (Cm). Bahkan untuk pompa intake (penyedot air) tidak bisa dioperasikan lagi," ungkap Hakim kepada Bangka Pos Group, Kamis (2/11/2023).
Keruh dan berlumpur
Tak hanya Kolong Kacang Pedang, kata Hakim, kondisi terkini sumber air baku Kolong Pedindang juga hampir tidak bisa diharapkan dikarenakan kondisi fisik air yang sangat keruh hingga 4.000 NTU (tingkat kekeruhan air) .
"Kondisi air di Kolong Pedindang saat ini sangat kental bercampur dengan lumpur, ditambah di sana adanya pembangunan proyek inlet (saluran air) yang baru. Kondisi fisik air keruh hingga 4.000 NTU," tukasnya.
Sementara untuk sumber air baku Kolong Bacang masih tersisa sedikit. Namun masih bisa diupayakan dengan menambah pipa dan pompa jauh ke tengah Kolong Bacang.
Akibat kekeringan panjang ini, Hakim menyebut tak banyak upaya yang bisa dilakukan oleh pihaknya.
Ia meminta maaf atas ketidaknyamanan ini, kepada masyarakat terutama untuk pelanggan yang jumlahnya mencapai 6 ribuan untuk tetap bersabar.
"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin akan dialami pelanggan akibat kendala ini. Kami sedang bekerja keras untuk memperbaiki situasi ini sesegera mungkin," ucapnya.
Lanjut Hakim, pihaknya akan terus memantau dan mengevaluasi kondisi air baku dan produksi air, serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencari solusi jangka panjang.
"Untuk sementara kami paling menyetop distribusi air, yang selama ini berbagi dengan sejumlah pihak seperti BPBD. Hal ini guna untuk memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan terlebih dulu," tuturnya.
Hakim juga meminta maaf, jika ada masyarakat yang komplain dengan adanya kekurangan air atau air yang keruh selama beberapa hari terakhir.
Ia berharap pelanggan dapat memaklumi kondisi ini.
"Mengatasi situasi ini kami telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan dampaknya, termasuk mengoptimalkan produksi air, mengelola jaringan distribusi. Dalam upaya itu pelanggan akan mengalami kendala seperti penurunan tekanan air, penjadwalan distribusi yang berubah atau lebih terbatas dan kemungkinan penghentian sementara pasokan air dalam beberapa area," jelasnya.
Cari sumber baru
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang, Dedi Revandi menyebut mulai, Kamis (2/11/2023) kemarin pihaknya mulai mencari sumber air bersih yang baru untuk membantu masyarakat.
Kata Dedi, sebelumnya BPBD selalu mendapatkan distribusi air dari PDAM sebanyak 8.000 liter per hari. Namun saat ini persediaan air PDAM semakin menipis.
"Kita lihat sendiri kekeringan kini mengakibatkan sumber-sumber air PDAM mulai berkurang drastis. Sejak hari ini dan selanjutnya kami bakal mencari sumber air baru yang layak untuk masyarakat," sebut Dedi kepada Bangka Pos Group, Kamis (2/11/2023).
Diakuinya, tak banyak hal yang bisa dilakukan selain berupaya kembali mencari sumber air lain, baik itu di kawasan Kota Pangkalpinang maupun di perbatasan.
"Sebetulnya mencari lokasi sumber air yang debitnya cukup banyak di musim seperti ini memang sulit, karena hampir semua terdampak kekeringan. Tapi kami BPBD Kota Pangkalpinang tetap berupaya membantu masyarakat untuk mendapatkan air bersih," tambahnya.
Kata Dedi, kecamatan yang penduduknya paling banyak terdampak kekeringan ada di Kecamatan Gerunggang yakni 3.700 jiwa, kemudian Bukit Intan 2.127 jiwa.
Kecamatan Rangkui 1.460 jiwa yang terdampak kekeringan, Kecamatan Gabek 1.034 jiwa, Kecamatan Tamansari 744 jiwa, Pangkalbalam 714 jiwa, dan Kecamatan Girimaya 469 jiwa.
"Sebelumnya kami per hari bisa menyalurkan air itu dua mobil tangki berisi 4.000 liter air, jadi kurang lebih itu 8.000 liter air disalurkan untuk masyarakat yang terdampak kekeringan per harinya," beber Dedi.
(t2)
Posbelitung.co
Pos Belitung Hari Ini
El Nino
kemarau
air bersih
Perumdam Tirta Pinang
dr Masagus M Hakim
| Tim Gabungan Gerebek Sarang Narkoba di Sukamadai Bangka Selatan, 11 Warga Pesta Narkoba |
|
|---|
| KPK Tetapkan Gubernur Riau Tersangka Kasus Pemerasan, Kode '7 Batang' untuk Fee Proyek |
|
|---|
| Gubernur Bangka Belitung Cabut Laporan, Sudahi Polemik Dana Mengendap Rp2,1 Triliun |
|
|---|
| Tambang Ilegal di Merbuk-Kenari-Pungguk Bangka Tengah Kembali Marak, Tower SUTT Terancam Roboh |
|
|---|
| Salah Input Rp2,1 Triliun, Pemprov Bangka Belitung Laporkan BSB ke Polda |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20231103-Pos-Belitung-Hari-Ini-Jumat-3-November-2023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.