Berita Pangkalpinang
Harap Mampu Tekan Inflasi, Pj Wali Kota Panen Sayur Hidroponik di KWT Kemuning
Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan melakukan panen sayuran hidroponik di Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning.
Penulis: Ajie Gusti Prabowo |
PANGKALPINANG, POSBELITUNG.CO - Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan melakukan panen sayuran hidroponik di Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning Kelurahan Bukit Besar, Pangkalpinang, Jumat (29/12). KWT Kemuning yang sudah berdiri sejak tahun 2021 itu merupakan kelurahan tanggap inflasi binaan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sayur yang ditanam di pekarangan rumah warga itu menggunakan metode hidroponik yang tumbuh sumbur. Hijau-hijau tanaman yang tumbuh dalam air menciptakan pemandangan yang memikat, sementara suasana tenang dipenuhi oleh suara lembut air yang mengalir.
Lusje mengakui, KWT memainkan peran penting dalam pembangunan pertanian di Kota Pangkalpinang. Tak hanya itu, ia juga meyakini dengan KWT yang aktif seperti KWT Kemuning ini akan membantu pemerintah menekan angka inflasi.
"Alhamdulillah panen sayuran hidroponik di KWT Kemuning ini merupakan kolaborasi kita bersama Bank Indonesia, dan hari ini kita dapat melihat semua hasilnya, sayurnya bagus, dan sehat tentunya. Kalau seperti ini semuanya ini salah satu upaya menekan inflasi kita," sebut Lusje.
Diakui Lusje, kini baru ada 20 KWT yang aktif di Kota Pangkalpinang, ke depan pihaknya akan mendorong KWT lain untuk aktif menanam sayur dan kebutuhan pokok lainnya seperti cabai. "Target kita ada 45 KWT aktif di Kota Pangkalpinang, kalau sekarang baru 27. Kalau semua KWT aktif menanam sayur seperti ini, Insya Allah inflasi kita terjaga. Jadi minimal untuk kebutuhan rumah tangga di kelurahan tersebut terpenuhi tidak hanya mengandalkan pasar," tuturnya.
"Semoga akan lebih banyak lagi KWT seperti KWT Kemuning yang mampu hasilkan puluhan kilogram sayuran, jadi dengan demikian inflasi kita mampu dijaga," tambahnya.
Kepala Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Faturachman mengakui, KWT Kemuning di Kelurahan Bukit Besar ini merupakan sinergi Bank Indonesia dengan Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam mengendalikan inflasi daerah.
"Selain sinergi kita bersama, ini juga salah satu bentuk peran wanita khususnya ibu-ibu KWT dalam pengendalian inflasi di Kota Pangkalpinang. Dan Pangkalpinang Alhamdulillah inflasinya masih terjaga 2,75 peren," ujar Faturachman.
Ke depan, kata Faturachman, sinergi bersama Pemkot Pangkalpinang dalam pengendalian inflasi ini akan diteruskan, dan akan lebih banyak lagi KWT yang terlibat. "Dan harapan kita replikasinya akan lebih banyak, sehingga peran KWT semakin besar dalam mengendalikan inflasi. Kita terus bekerja sama dengan dinas pertanian terkait, KWT mana lagi yang bisa kita replikasi tahun depan, dan kita bantu tentunya," tuturnya. (t2)
Sekali Panen Puluhan Kilogram Sayuran
PEKARANGAN hidroponik di halaman rumah warga di Kelurahan Bukit Besar itu menciptakan pemandangan yang menarik, memadukan keindahan alam dan teknologi pertanian modern. Pot-pot atau wadah hidroponik ditempatkan dengan cermat di area yang terkena sinar matahari optimal. Dengan menggunakan sistem hidroponik skala kecil, pekarangan ini dapat menghasilkan berbagai jenis sayuran hijau tanpa memerlukan tanah.
Umala (54) Ketua KWT Kemuning menyebut, KWT ini sudah berdiri sejak tahun 2021. Berawal dari kegigihan para ibu-ibu yang ingin bercocok tanam tapi tak memiliki lahan yang luas.
Kata Umala, kini KWT Kemuning memiliki enam modul hidroponik, yang bersumber dari Bank Indonesia dan Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang. "Alhamdulillah, modul hidroponik ini tidak hanya di sini tapi ada juga di sekolah, karena lahannya yang kurang. Tapi tetap kami dari KWT Kemuning yang mengelola, kalau sekarang total ada enam modul, dengan berbagai macam tanaman sayuran seperti selada, sawi, dan bayam," sebut Umala, Jumat (29/12).
Diakuinya, kendala secara umum mengelola sayuran hidroponik tidak ada, hanya saja saat musim kemarau kemarin pihaknya sempat kesulitan air. "Kendala pas musim kemarau kemarin hanya air, karena hidroponik ini tergantung air kalau airnya lancar sayurnya bagus. Tapi kalau airnya sedikit ya sayurnya mengecil," jelasnya.
Kata Umala, sekali panen dari satu modul hidroponik bisa menghasilkan puluhan kilogram sayur. "Satu modul yang dipanen hari ini bisa menghasilkan 40-an kilogram sayur selada atau sawi. Karena panennya beda-beda jadi kadang sekali panen tu tidak menentu bisa hasilkan berapa kilogram sayur," ujarnya.
Ia mengatakan, KWT Kemuning yang mengolah sayuran kini bisa menjadi penghasilan tambahan bagi ibu-ibu sekitar yang menbantu pengolahan. "Alhamdulillah membantu kami, hidroponik kami bisa membantu masyarakat sekitar, kami jual ke masyarakat sekitar. Hasil jualnya lumayan untuk membantu kami anggota KWT," tuturnya.
Tak hanya itu, kata Umala, jika sayuran tak habis terjual kepada masyarakat biasanya dibagikan secara gratis kepada para lansia dan anak stunting di Kelurahan Bukit Besar. (t2)
| Wali Kota Prof. Udin Ajak Guru Aktif di Medsos Bangun Citra Positif PGRI di Era Digital | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Wali Kota Pangkalpinang Ingatkan Generasi Muda Agar Kuat Hadapi Perubahan Zaman | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Momen Hari Sumpah Pemuda, Wali Kota Pangkalpinang Ajak Pemuda Memperkuat Persatuan | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Pangkalpinang Fokus Gali Potensi Lokal Hadapi Defisit APBD 2026 | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Perkuat Fondasi Fiskal Daerah, Wali Kota Pangkalpinang Sampaikan Nota Keuangan APBD 2026 | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

                
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.