Pos Belitung Hari Ini

Perang Sarung Bikin Resah, Pj Gubernur Bangka Belitung Sebut Budaya Merusak Harus Dieliminasi

Tidak hanya melanda kota-kota besar di Pulau Jawa, tawuran perang sarung juga menular sampai ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
Pos Belitung Hari Ini edisi Selasa, 19 Maret 2024 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Aksi tawuran menggunakan media sarung alias perang sarung meningkat selama Ramadan 1445 Hijriah di berbagai daerah.

Tidak hanya meresahkan warga, perang sarung juga telah menodai kesucian bulan suci Ramadan

Para remaja melakukan perang sarung di momen menjelang sahur saat kondisi sepi. Dalam perang sarung, sarung digunakan sebagai senjata, diikat dan dibuat benjolan di ujung lalu dihantamkan ke badan lawan.

Namun ada risiko bahaya, terkadang ada yang curang dengan memasukkan batu, besi dan gir motor ke dalam lilitan sarung. Bahkan ada yang membawa senjata tajam ke lokasi tawuran perang sarung.

Tidak hanya melanda kota-kota besar di Pulau Jawa, tawuran perang sarung juga menular sampai ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Berdasarkan catatan Bangka Pos Group, sepanjang awal bulan Ramadan 1445 Hijriah sedikitnya terjadi 4 kasus perang sarung di Babel, di antaranya di Kabupaten Bangka, Bangka Selatan, Belitung dan Kota Pangkalpinang.

Terbaru, pada Sabtu (16/3/2024) malam kemarin, sebanyak 22 remaja berhasil diamankan tim gabungan di beberapa lokasi berbeda di Kota Pangkalpinang.

Mereka yang masih duduk di bangku SMP dan SMA ini diduga hendak melakukan aksi tawuran perang sarung di Kelurahan Bukit Besar, Jalan Gandaria 2 dan Jembatan Jerambah Gantung.

Sebelumnya, pada Jumat (15/3/2024) malam, Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Bangka menggagalkan rencana sejumlah ABG yang akan melakukan perang sarung dengan kelompok ABG lainnya di kawasan Pantai Matras Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka.

Sebanyak 11 ABG dari kelompok tertentu berhasil diamankan. Sedangkan belasan lainnya melarikan diri saat didatangi. Sehari sebelumnya pada Kamis (14/3/2024) sekitar pukul 22.45 WIB, aparat Polres Bangka Selatan berhasil membubarkan aksi perang sarung yang dilakukan sejumlah pemuda di kawasan Tugu Adipura Kota Toboali.

Setidaknya terdapat 20 orang pemuda yang melakukan aksi perang sarung. Saat didatangi petugas, sejumlah pemuda itu lari kalang kabut dengan meninggalkan kendaraannya.

Pada Rabu (13/3/2024) sekitar pukul 01.00 WIB, Satreskrim Polres Belitung berhasil membubarkan tawuran perang sarung di dua lokasi berbeda. Lokasi pertama di sekitaran lapangan bola samping SD Negeri 7, Desa Air Saga dan kedua di sekitaran Jalan Pak Mangga, Kelurahan Pangkal Lalang.

Sekelompok remaja diamankan berikut alat tawuran terbuat dari sarung yang digulung dengan lakban hingga menyerupai cambuk. Demi mencegah terjadinya tawuran lebih besar, belasan remaja itu dibawa ke Mapolres Belitung untuk diberikan pembinaan.

Pj Gubernur Prihatin

Maraknya aksi perang sarung antara kelompok remaja di bulan suci Ramadan, mengundang keprihatinan Penjabat Gubernur Babel, Safrizal Zakaria Ali. Ia pun menegaskan perlu eleminasi terhadap budaya perang sahur yang dilakukan dengan dasar buruk atau merusak tersebut.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved