Berita Bangka Tengah

Ratusan Hewan Penular Rabies di Bangka Tengah Bakal Disuntik Vaksin

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah akan menyuntikkan vaksin rabies kepada 410 hewan penular rabies (HPR).

|
Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Novita
ISTIMEWA
Subkoordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah saat menyuntikkan vaksin rabies. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah akan menyuntikkan vaksin rabies kepada 410 hewan penular rabies (HPR) pada tahun 2024.

Hewan penular rabies yang bakal disuntik vaksin rabies adalah hewan peliharaan dan hewan liar, di antaranya kucing, anjing dan kera.

"Tahun ini kita menyiapkan 410 dosis vaksin rabies untuk hewan penularan rabies (HPR), bisa kucing, anjing dan kera. Cuma kami kemarin fokus ke anjing, sudah ada data tinggal eksekusi," kata Subkoordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah, drh Rahmawati, Senin (8/4/2024).

"Semua anjing yang bisa kita tangani, yang bisa kita pegang dan suntik, anjing liar yang tidak bisa dipegang kita lewati," tambahnya.

Rabies merupakan penyakit infeksi mematikan yang berasal dari gigitan atau cakaran dan air liur hewan yang terinfeksi virus rabies

Penyakit ini cukup berbahaya sebab dapat menularkan kepada manusia karena bersifat zoonosis.

"Jadi bisa menular dari hewan ke manusia, di Babel kita masih bebas rabies, walau bebas kita tetap berisiko jadi harus dilakukan vaksin," jelasnya.

Penyakit rabies ini dipicu oleh virus bernama Lyssavirus yang menyerang menyerang otak dan sistem saraf manusia. 

"Ada virus yang menginfeksi hewan penular rabies, misalnya ada hewan kena rabies lalu menularkan sesama mereka, lalu mengigit manusia maka bisa terinfeksi rabies," jelasnya.

Ada beberapa gejala hewan terinfeksi rabies seperti air liur banyak, takut kena matahari, takut kena air dan kejang-kejang, lama-lama mati. 

"Kalau manusia terkena rabies juga akan mengalami hal yang sama. Saat hewan maupun manusia yang terkena rabies dan sudah ada gejala biasanya mati, sudah ada kejadian di beberapa daerah, tapi di Babel belum ada kejadiannya,"  kata drh Rahmawati.

  (s2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved