Wawancara Khusus
Kalapas Tanjungpandan Gowim Mahali Acungi Jempol Sinergi Bersama Stakeholder di Belitung
Semenjak beberapa bulan bertugas, Gowim tidak menyangka sinergi bersama stakeholder di Belitung terbangun dengan baik.
Penulis: Dede Suhendar | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Tampuk kepemimpinan Kepala Lapas Kelas IIB Tanjungpandan Belitung secara resmi dijabat Gowim Mahali terhitung semenjak 2 November 2023 lalu.
Semenjak beberapa bulan bertugas, Gowim tidak menyangka sinergi bersama stakeholder di Belitung terbangun dengan baik.
Alhasil beberapa program pembinaan di Lapas berjalan baik dan hasil karya para warga binaan juga difasilitasi sampai mendapatkan bayaran.
Bahkan hasil karya tersebut akan dipamerkan dalam perayaan puncak ke 60 tahun Hari Bhakti Pemasyarakatan tanggal 27 April 2024 di Kanwil Kemenkumham Babel.
Berikut wawancara khusus bersama Gowin ketika hadir dalam program Dialog Ruang Kita Pos Belitung pada Kamis (25/4/2024).
T: Bagaimana tanggapan Bapak setelah beberapa bulan bertugas di Lapas Kelas IIB Tanjungpandan?
J: Saya bertugas di Belitung sejak tanggal 2 November 2023 lalu, jadi masih terbilang baru. Belum semua instansi sempat saya kunjungi. Tapi sambutan masyarakat, stakeholder semuanya luar biasa sekali. Kaget saya, top lah pokoknya Belitung.
T: Apa saja program dari Lapas Tanjungpandan kepada warga binaan?
J: Ada dua program di lapas itu yaitu kepribadian dan kemandirian. Kepribadian itu berkaitan dengan moral dan keagamaan seperti yang muslim mengaji, ada tausiah. Sedangkan non muslim kami siapkan juga kegiatan keagamaannya. Kalau kemandirian itu berupa pelatihan peningkatan skill bagi warga binaan.
T: Bagaimana kerja sama Lapas dengan stakeholder dan pihak luar?
J: Kebetulan nanti kami mau MoU dengan Batik Sepiak Belitong. Karena sebelumnya kami sudah adakan pelatihan eco print dengan mereka di lapas. Sangat luar biasa sekali, saya sudah berapa kali pindah UPT dan Belitung ini luar biasa.
Biasanya hasil karya warga binaan ini kendalanya di pemasaran, karena jumlahnya kecil sehingga biayanya besar. Tapi kalau dengan Batik Sepiak ini tidak, mereka fasilitasi, hasilnya mereka jual dan preminya langsung diberikan. Jadi luar biasa sekali dan kami terima kasih sekali.
T: Bagaimana kerja sama dengan pemda selama ini?
J: Selama berjalan baik juga. Kami ada kerja sama dengan Dinas Perikanan untuk budidaya ikan air tawar, ada juga perkebunan di Lapas. Kami punya lahan di belakang cukup luas, tapi hamanya luar biasa juga.
Hamanya bukan hanya tikus tapi juga yang bergelantungan (monyet, red). Kami juga mau MoU dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Belitung sehingga warga binaan ini terus ada pelatihan.
T: Apa sebenarnya yang ingin dicapai Lapas Tanjungpandan dalam menyelenggaran program pelatihan?
J: Sebenarnya warga binaan ini diharapkan mampu berubah ke arah yang lebih baik ketika selesai menjalani hukuman di Lapas. Tapi di sisi lain, mereka juga harus dibekali skill agar bisa diterima di masyarakat dan melanjutkan hidup. Batik Sepiak Belitung bersedia memfasilitasi mereka bukan hanya di dalam tapi setelah keluar dari Lapas juga. Jadi itu luar biasa sekali.
T: Bagaimana Bapak menjalin komunikasi dengan pihak luar sehingga bersedia bekerja sama?
J: Memang di luaran, kesan Lapas ini kan tertutup. Iya memang kami tertutup, karena kalau dibuka nanti lari semua.
Khusus dengan Batik Sepiak Belitong ini awalnya saya ngobrol, ternyata mereka pernah adakan pelatihan di daerah pulau. Saya tanya kenapa tidak lapas? Mereka tanya apakah boleh? Saya langsung bilang boleh sekali. Lalu mulailah pelatihan eco print di lapas.
T: Apa saja hasil kerajinan dari warga binaan Lapas Tanjungpandan?
J: Sekarang ini ada beberapa kerajinan seperti gantungan kunci dari kerang yang dilukis, ada kerajinan peci dan juga rajutan dari manik-manik.
T: Apa yang ingin disampaikan kepada mitra Lapas?
J: Saya tentunya berterima kasih atas dukungan Pemkab Belitung dan Belitung Timur karena tanpa dukungan itu seluruh program di lapas tidak akan berjalan. Termasuk juga para stakeholder yang sangat mendukung kami.
Karena pembinaan itu melibatkan tiga unsur yaitu warga binaan, petugas dan masyarakat sekitar. Luar biasanya itu seluruh unsur di Belitung ini support dengan kami. Saya juga berpesan dengan keluarga warga biaan, jangan aneh-aneh, biarkan mereka menjalani hukuman biar cepat keluar.
(Posbelitung.co/Dede Suhendar)
Gun Gun Heryanto Panelis Debat Pilkada Beltim 2024: Peran Debat Hanya 2-5 Persen Pengaruhi Suara |
![]() |
---|
Kisah di Balik Pencalonan Isyak Meirobie di Pilkada Belitung 2024, Berawal dari Tulisan Mukjizat Doa |
![]() |
---|
Penyalahgunaan Tramadol Berisiko Merusak Sistem Saraf |
![]() |
---|
Dua Dugaan Penyelundupan Timah Lolos dari Pelabuhan Tanjung Ru, Begini Penjelasan Kadishub Belitung |
![]() |
---|
Peran PPMHKP Jaga dan Kendalikan Mutu Komoditas Hasil Kelautan dan Perikanan di Bangka Belitung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.