Wawancara Khusus

Gun Gun Heryanto Panelis Debat Pilkada Beltim 2024: Peran Debat Hanya 2-5 Persen Pengaruhi Suara

Debat Publik Pilkada Belitung Timur 2024 malam, menjadi panggung bagi para calon bupati dan calon wakil bupati untuk menguji gagasan dan visi misi.

Penulis: Bryan Bimantoro | Editor: Novita
Posbelitung.co/Bryan Bimantoro
Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto diwawancarai seusai Debat Publik Pertama Pilkada Belitung Timur 2024, Sabtu (26/10/2024) malam. Gun Gun Heryanto menjadi satu dari Panelis Debat Pilkada Belitung Timur 2024. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG -  Debat Publik Pilkada Belitung Timur 2024 yang digelar Sabtu (26/10/2024) malam, menjadi panggung bagi para calon bupati dan calon wakil bupati untuk menguji gagasan dan visi misi mereka di hadapan rakyat. 

Berikut wawancara khusus wartawan Pos Belitung, Bryan Bimantoro dengan Panelis Debat Pilkada Belitung Timur 2024 yang juga merupakan panelis debat Pilpres 2024, Gun Gun Heryanto, Sabtu (26/10/2024):

T: Bagaimana manurut Anda jalannya debat malam ini?

J: Esensi debat bukan hanya sekadar penyampaian visi misi yang tertulis, tetapi juga uji kemampuan mempertahankan argumen berdasarkan data serta keterkaitannya dengan realitas yang dihadapi masyarakat. 

Pada prinsipnya debat adalah mengonfirmasi dan menelisik program para kandidat. Ini penting agar publik mendapat referensi yang mendalam dalam proses memilih. Debat malam ini banyak plus minusnya.

T: Bagaimana terkait jawaban kedua pasangan calon? Apakah memenuhi ekspektasi para panelis?

J: Dalam debat yang berlangsung semalam ada berbagai aspek positif dan kekurangan dari jawaban kedua pasangan calon. Beberapa jawaban masih di permukaan dan perlu diperdalam. Kami sebagai penyusun soal sebenarnya memahami betul ada banyak jawaban yang perlu digali lebih dalam oleh para kandidat. Namun wajar, karena setiap kandidat memiliki pertimbangan dan komunikasi manajemen privasi (CPM) yang beragam.

Tngkat kepercayaan diri dan kematangan dalam debat diperlukan untuk menjembatani visi misi dengan kebutuhan nyata masyarakat. Kompetisi sehat penting dalam debat ini. 

Publik bisa menilai sendiri mana yang datanya lebih kuat, mana program yang lebih reasonable dan inovatif. Di sisi lain, ini juga memberi nilai komparatif dan kompetitivitas dari kedua pasangan calon.

T: Bagaimana pengaruh debat politik dalam memengaruhi pemilih dalam menentukan pilihannya di Pilkada?

J: Peran debat dalam sejarah politik elektoral Indonesia hanya berkisar 2-5 persen dalam memengaruhi suara, dengan dampak lebih besar di kota-kota besar yang masyarakatnya cenderung berpendidikan tinggi. 

Hasil riset kami menunjukkan bahwa pengaruh debat lebih terasa di kota besar, mencapai sekitar 5 persen, sementara di daerah hanya sekitar 2-3 persen.

Justru pendekatan personal, seperti interaksi langsung calon dengan masyarakat, masih menjadi faktor yang lebih dominan.

Melalui debat ini, masyarakat diharapkan bisa lebih memahami program yang ditawarkan, sekaligus menilai kesiapan para kandidat dalam membawa Belitung Timur menuju masa depan yang lebih baik.

 (Posbelitung.co/Bryan Bimantoro)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved