Mantan Dubes Jepang Yusron Kaget Status Bandara di Kampung Halamannya Tidak Lagi Internasional

Pria asal Belitung ini mengaku kaget atas pemangkasan jumlah bandara internasional dari 34 menjadi 17.

Editor: Alza
Bangkapos.com
Yusron Ihza 

"Sekitar tiga bulan yang lalu, saya mengajak kawan-kawan dari Dinas Pariwisata Korea Selatan ke Belitung.

Kami sedang merancang sister city antara Jeju Island dengan Tanjungpandan dan membangun Little Korea di Belitung," katanya.

"Kami juga, sedang membicarakan agar syuting drama-drama Korea di lakukan di Belitung.

Bahkan, juga membangun klinik kecantikan Korea di sana.

Selain itu, juga rencana sister city dengan Ehime, Jepang Selatan," lanjut Yusron.

"Tujuan langkah-langkah di atas adalah untuk mempromosikan agar wisatawan Asia Timur lebih tertarik datang ke Indonesia, khususnya ke Belitung, yang merupakan kampung halaman saya.

Dengan begitu, berarti juga mendukung program pemerintah," ujar Yusron lagi.

Menurut Adita Irawati, Jubir Kemenhub, pemerintah masih membuka peluang bagi bandara-bandara internasional yang dipangkas itu untuk melakukan aktivitas seperti sebelumnya secara temporer.

Antara lain, untuk mendukung perekonomian nasional, seperti pariwisata dan perdagangan.

Yusron berharap peluang itu betul-betul akan diberikan pemerintah secara tepat.

Dengan begitu, tetap menarik bagi para investor, termasuk dari luar, untuk berinvestasi di bidang pariwisata.

Hal ini tentu sekaligus akan mencegah kredit macet dan kerugian para investor yang telah membangun fasilitas-fasilitas pariwisata, seperti hotel.

Demikian pula akan mendukung Program Ekonomi Pasca Timah di Babel serta mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut akibat penambangan.

17 Bandara Internasional

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan 17 bandar udara di Indonesia yang berstatus sebagai bandara internasional.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved