Berita Bangka Barat

Bangka Barat Mulai Masuki Musim Kemarau, Kecamatan Mentok Mulai Terjadi Karhutla

Jajaran Kepolisian Sektor Mentok membantu memadamkan api kebakaran hutan dan lahan di pinggir Jalan Raya Pangkalpinang-Mentok, Bangka Barat.

Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Novita
Ist/Dokumentasi Polres Bangka Barat
Kebakaran di pinggir Jalan Raya Pangkalpinang-Mentok, tepatnya di Tikungan S Pal 9, Desa Air Limau Kecamatan Mentok, Bangka Barat, Jumat (2/8/2024). 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Jajaran Kepolisian Sektor Mentok membantu memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di pinggir Jalan Raya Pangkalpinang-Mentok, tepatnya di Tikungan S Pal 9, Desa Air Limau, Kecamatan Mentok, Kabupatem Bangka Barat. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Jumat (2/8/2024).

Kasubsi PIDM Polres Bangka Barat, Ipda Ardianis mengatakan, personel dari Unit SPK II Polsek Mentok dan Unit Intelkam Polsek Mentok, bersama Damkar Kabupaten Bangka Barat dan masyarakat setempat, memadamkan api menggunakan mobil pemadam kebakaran milik Damkar Bangka Barat.

"Kebakaran hutan dan lahan sering kali disebabkan oleh faktor manusia, seperti pembukaan lahan. Dengan cara membakar dan membuang puntung sisa rokok secara sembarangan atau faktor alam seperti cuaca kering dan angin kencang," kata Ardianis, Sabtu (3/8/2024).

Ia menambahkan, kebakaran tersebut terjadi juga mungkin disebabkan oleh aktivitas manusia.

Seperti membuang puntung rokok sembaranga, sehingga memicu timbulnya api, karena posisi lahan yang berada di pinggiran jalan.

Diketahui, Bangka Barat mulai memasuki awal musim kemarau  pada Mei hingga Agustus 2024.

Saat ini dalam peralihan musim pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau. 

Pantau Titik Panas

Diketahui sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi datangnya awal musim kemarau periode 2024.

Menurut laporan terjadi pada Mei hingga Agustus 2024, peralihan musim pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.

Dengan datangnya musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Barat, memantau sejumlah titik panas atau hot spot di sejumlah wilayah karena rawan dengan kebakaran hutan dan lahan.

"Jumlah titik api di Bangka Barat 156, tersebar di Kecamatan Kelapa 61, Simpang Teritip 32, Tempilang 23, Jebus 21, Mentok 14. Menyikapi hal ini beberapa persiapan telah dilakukan BPBD Bangka Barat," kata Kepala BPBD Bangka Barat, Bastomi, Senin (29/7/2024).

Pihaknya juga telah melakukan rapat koordinasi internal penanggulangan bencana siaga kebakaran hutan dan kekeringan di internal BPBD Bangka Barat.

"Untuk dilanjutkan dengan rapat koordinasi lintas sektoral pentaholik sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap kemarau kebakaran hutan dan lahan, serta kekeringan," jelasnya.

Ia menjelaskan, nantinya bakal dilakukan gelar apel siaga. Melibatkan personel TNI/Polri dan lintas OPD, melakukan gelar saranan dan prasanara di dalam penanggulangan bencana khususnya kebakaran hutan lahan dan kekeringan.

"Selain itu, BPBD Babar bakal melakukan pemantauan secara terus menerus, melakukan upaya antisipasi dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.

Selain menyiapkan sejumlah personel BPBD di wilayah desa dan kecamatan, Bastomi juga mengimbau, kepada masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan sembarangan. (riu)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved