Siapa Sosok Teman dari Jakarta Marisa Putri Mahasiswi Pekanbaru Penabrak IRT? Simak Pengakuannya

Sosok teman dari Jakarta yang disebut Marisa Putri mahasiswi Pekanbaru saat ini masih dalam pencarian pihak kepolisian.

Editor: Kamri
Kolase Tiktok/Instagram via Tribunpekanbaru
Marisa Putri (21) mahasiswi Pekanbaru Riau penabrak ibu rumah tangga (IRT) mengungkap awal mengkonsumsi narkoba di tempat hiburan sebelum kejadian kecelakaan lantaran ajakan sosok teman yang disebutnya dari Jakarta. 

POSBELITUNG.COMarisa Putri (21) mahasiswi Pekanbaru Riau penabrak ibu rumah tangga (IRT) mengungkap awal mengkonsumsi narkoba di tempat hiburan sebelum kejadian kecelakaan lantaran ajakan sosok teman yang disebutnya dari Jakarta.

Marisa Putri awalnya mengelak telah menggunakan narkoba.

Namun akhirnya mahasiswi Pekanbaru itu mengakui telah terjerumus narkotika lantaran dibujuk teman hingga akhirnya berujung pada kecelakaan yang menewaskan Renti Marningsih (46) di Jalan Tuanku Tambusai jalur selatan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, tepatnya di seberang Hotel Linda.

Marisa Putri mengaku ikut mengkonsumsi narkoba bersama rekan-rekannya di tempat hiburan.

Sejumlah rekannya pun saat ini dicari polisi guna menindaklanjuti kasus tersebut.

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin Agung Wibawa mengungkapkan Marisa putri mengaku baru pulang dari tempat hiburan malam saat kecelakaan di Jalan Tuanku Tambusai jalur selatan itu.

Hanya saja saat dimintai keterangan, Marisa Putri awalnya membantah dirinya telah mengonsumsi narkoba.

Untuk memastikan hal itu, polisi kemudian meminta Marisa Putri untuk menjalani tes urine.

Upaya ini untuk mengetahui apakah ada indikasi Marisa Putri mengonsumsi narkoba ataupun minuman keras.

"Hasil pemeriksaan urine, yang bersangkutan positif menggunakan zat (narkoba) amphetamine," ungkap Alvin dilansir dari Tribunpekanbaru, Selasa (6/7/2024).

"Namun sampai saat ini yang bersangkutan tidak mengakui," ujarnya.

Walau awalnya mengelak memakai narkoba, Marisa Putri pun akhirnya mengakui perbuatannya itu.

Ia mengaku mengonsumsi narkoba setelah diajak oleh temannya dari Jakarta untuk mencoba obat terlarang tersebut.

Sosok teman yang disebut Marisa Putri dari Jakarta saat ini masih dalam pencarian pihak kepolisian.

Polisi terus berupaya menggali sosok teman dugem Marisa Putri mahasiswi Pekanbaru yang mengajak tersangka penabrak iRT itu mengkonsumsi narkoba.

Semula mengelak telah menggunakan narkoba, Marisa Putri akhirnya mengakui telah menkonsumsi barang haram tersebut.

Ia mengaku mencoba mengkonsumsi narkoba setelah diajak oleh temannya yang datang dari Jakarta.

"Siapa yang ngajak kamu (konsumsi narkoba)," tanya Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Alvin Agung Wibawa, dikutip Tribunpekanbaru.com dari instagram manangsoebeti_official, Senin (5/8/24).

"Iya diajak temen dari Jakarta," jawab Marisa.

Tak berhenti di situ, Alvin juga terus berusaha mencerca Marisa Putri.

"Kamu berapa hari sekali ke tempat hiburan?" tanya Kompol Alvin lagi.

Namun Marisa tak menggubris pertanyaan Alvin.

Marisa Putri justru mengaku dirinya tidak menyukai pil ekstasi, hanya saja saat itu dipaksa temannya.

"Saya nggak suka pil ekstasi, jadi waktu di room awalnya saya nggak mau, terus katanya 'Ayolah sedikit aja'," ungkap Marisa Putri.

Mendengar penjelasan Marisa Putri itu, Alvin langsung menyampaikan wejangan.

Ia berharap peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bagi Marisa.

"Kamu harus betul-betul berubah, kamu harus jadi orang yang jauh lebih baik,"

"Apa yang sudah terjadi, kamu harus siap menjalaninya,"

"Semuanya harus dijalani karena kamu sudah menghilangkan nyawa orang lain,"

"Berdoa, ibadah, ngaji di dalam sana,"

"Sudah punya Al Quran kan?" tanya Kompol Alvin.

"Ada pak," jawab Marisa Putri sembari tak kuasa menahan tangis.

Kini, Marisa Putri hanya bisa pasrah atas kasus yang dialaminya seraya menangis atas apa yang telah diperbuatnya.

Peristiwa Marisa Putri mahasiswi Pekanbaru tbrak IRT di Pekanbaru menjadi perhatian publik.

Terlebih Marisa Putri yang kini menjadi tersangka ternyata positif narkoba.

Hal ini terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan urine Marisa Putri oleh polisi.

Alvin Agung Wibawa mengungkapkan Marisa putri saat itu baru pulang dari tempat hiburan malam sesaat sebelum kecelakaan.

"Hasil pemeriksaan urine, yang bersangkutan positif menggunakan zat (narkoba) amphetamine," ujar Alvin.

"Namun sampai saat ini yang bersangkutan tidak mengakui," ujarnya.

Kasus yang menimpa Marisa Putri (21) mahasiswi Pekanbaru Riau tabrak ibu rumah tangga (IRT) ikut menyeret sejumlah nama rekan-rekannya.

Setidaknya ada enam nama teman Marisa Putri yang diminta polisi untuk menyerahkan diri.

Enam teman dugem ini diduga ikut pesta narkoba bersama Marisa Putri sebelum kecelakaan pada dini hari itu.

Polisi mengultimatum agar enam teman Marisa Putri ini segera menyerahkan diri.

"Terus kita kejar karena sementara mereka masih bersembunyi, saya harapkan kepada enam orang itu supaya menyerahkan diri, daripada kami yang akan menjemput kalian di tempat kalian masing-masing," tegas Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Manang Soebeti, Senin (5/8/2024).

Polisi pun telah mengantongi identitas teman-teman Marisa Putri tersebut.

Termasuk alamat masing-masing yang bersangkutan.

"Sudah jelas, kita akan ambil mulai hari ini, kita akan terus kejar sampai dapat," jelas Manang.

Polda Riau mengimbau enam teman Marisa Putri yang ikut pesta narkoba sebelum peristiwa mahasiswi itu menabrak ibu rumah tangga di Pekanbaru agar segera menyerahkan diri.

Polisi saat ini masih mendalami kasus mahasiswi yang menabrak IRT bernama Renti Marningsih (46) di Pekanbaru hingga tewas tersebut.

Menurut Manang, ada sekitar enam orang teman Marisa Putri yang ikut pesta narkoba sebelum peristiwa itu.

"Nanti kita dalami lagi, bisa juga bertambah yang pada malam itu bersama-sama melakukan pesta," kata Manang.

Polisi telah mulai memburu teman-teman Marisa Putri tersebut hingga semuanya terjaring.

Manang juga meminta agar pengelola tempat hiburan agar tidak membiarkan pengunjung terlibat dalam mengonsumsi narkoba.

Ini lantaran penyalahgunaan narkoba juga akan berdampak pada tempat hiburan malam itu sendiri.

"Tentunya perizinan terkait tempat hiburan malam ada di pemerintah kota.

Namun apabila terus-terusan ditemukan pengguna narkoba di dalamnya, tentunya nanti akan dievaluasi dan harapan kami pemerintah kota mendukung kami agar pemberantasan narkoba di Pekanbaru dan di Provinsi Riau dapat berjalan dengan baik," tegas Manang.

Sebelumnya, sosok T dan O  teman Marisa Putri yang menawari tersangka narkoba saat berada di tempat hiburan, kini diburu polisi.

"T dan O lagi dikejar, yang memberikan ekstasi ke saudari Marisa," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika diwartakan Tribunpekanbaru.com, Minggu (4/8/2024).

Pasca Marisa Putri menjadi tersangka dan menjalani penahanan, polisi selanjutnya memburu dua orang rekan mahasiswi asal Pekan baru tersebut.

Dua orang teman Marisa Putri ini yang diduga memberikan narkoba jenis ekstasi kepada tersangka.

T dan O disebut-sebut disebut sebagai orang yang memberikan narkotika jenis esktasi untuk dikonsumsi saat berkumpul di Sago KTV, sebelum peristiwa kecelakaan menewarkan IRT di Pekanbaru itu pada Sabtu (3/8/2024) pagi.

"T dan O lagi dikejar, yang memberikan ekstasi ke saudari Marisa," ujar Jeki Rahmat Mustika.

Baca juga: 6 Nama Teman Dugem Marisa Putri Tersangka Penabrak IRT Diultimatum, Polisi Kantongi Identitas

Jeki mengungkapkan tersangka Marisa Putri mengaku mengonsumsi minuman keras (miras) dan narkotika jenis ekstasi setengah butir.

Menurutnya, narkoba itu diperoleh dari temannya saat dugem di tempat hiburan.

"Selama di sana dia mengonsumsi miras dan narkoba jenis ekstasi.

Kemudian pukul 05.00 WIB saudari Marisa pulang sendiri dengan mobil Toyota Raize warna biru, dan terjadi kecelakaan lalu lintas," ungkap Jeki.

Dijelaskan Jeki, Marisa mengaku telah mengonsumsi minuman keras dan narkoba setengah butir yang diperoleh dari temannya itu.

"Selama di sana dia mengonsumsi miras dan narkoba jenis ekstasi.

Setelah itu, pukul 05.00 WIB saudari Marisa pulang sendiri dengan mobil Toyota Raize warna biru, dan terjadi kecelakaan lalu lintas," jelas Jeki.

Menurut Marisa, dirinya tak sadar telah menabrak korban yang naik kendaraan roda dua di depannya.

Insiden kecelakaan Marisa Putri mahasiswa Pekanbaru tabrak IRT hingga tewas ini sebelumnya viral di media sosial X setelah diunggah akun @jiihan_sw, Minggu (4/8/2024) pukul 12.19 WIB.

Dalam video itu terlihat mobil Toyota Raize berwarna biru yang dikendarai tersangka mengalami ringsek di bagian depan atau kap mobil.

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa menjelaskan Marisa Putri sebelumnya pergi menyusul temannya ke tempat klub malam pada Minggu (4/8/2024) pukul 01.00 WIB.

Sesampainya di klub malam tersebut, Marisa diberi narkoba oleh dua orang temannya yang datang lebih dulu di klub tersebut.

Mahasiswi Pekanbaru itu pun kemudian pindah ke klub malam lain dan mengonsumsi alkohol hingga klub tutup pukul 04.00 WIB.

“Setelah klub tutup, ia tak langsung pulang dan berada di parkiran dulu karena pusing,” kata Alvin.

Merasa tidak pusing lagi, Marisa Putri pun mengemudikan mobilnya sendiri untuk pulang ke rumahnya.

Hasil analisis sementara pihak kepolisian berdasarkan rekaman CCTV, Marisa mengemudikan mobil dalam kecepatan tinggi.

Kemudian pada pukul 05.45 WIB, tersangka tiba di TKP dan kemudian menabrak korban di Jalan Tuanku Tambusai jalur selatan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, tepatnya di seberang Hotel Linda.

Marisa saat itu masih dalam kondisi mabuk saat mobilnya menabrak korban dan terus mengemudi.

“Sampai di ujung jalan Jalan Tuanku Tambusai itu, dia dikejar ojek online dan diberitahu kalau dia menabrak seseorang,” jelas Alvin.

Marisa Putri pun kemudian kembali ke lokasi.

Di situlah, dia baru sadar, sedangkan korban sudah tergeletak tidak bernyawa.

Korban terpental dan mengalami luka parah di bagian kepala hingga meninggal dunia.

(Tribunpekanbaru/Wartakotalive.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved