Opini
Kisah Anak Rel Kereta yang Menolak Menyerah hingga Bisa Kuliah di Universitas Top 1 Asia NUS
Tagar #KaburAjaDulu tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial, banyak orang, terutama anak muda
“Pulang” pun bukan berarti harus langsung mendirikan perusahaan besar atau membuat terobosan spektakuler. Terkadang, perubahan kecil pun cukup berarti: mengajar di lingkungan sekitar, membangun komunitas pelatihan keterampilan, atau bahkan memotivasi rekan-rekan lain untuk ikut berkembang.
PENTINGNYA PERENCANAAN
Sebelum memutuskan untuk menjalankan #KaburAjaDulu, ada beberapa hal yang patut dipikirkan:
1. Tujuan yang Jelas
Pastikan Anda tahu apa yang ingin diraih dari perjalanan ke luar negeri. Misalnya, mempelajari industri tertentu, menambah jejaring, atau memperdalam keahlian tertentu.
2. Persiapan Fisik dan Mental
Tinggal di luar negeri memerlukan adaptasi besar-besaran. Jangan takut gagal di awal, karena justru dari kesalahan kita belajar untuk menjadi lebih baik.
3. Strategi Pulang
Tentukan sejak awal, bagaimana Anda akan mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh ketika kembali. Terkadang, langkah ini justru lebih menantang daripada saat pertama kali pergi.
PENUTUP
Pada akhirnya, #KaburAjaDulu tidak selalu bermakna kabur selamanya. Bagi banyak orang, ini adalah langkah strategis untuk membekali diri agar kelak siap kembali dan berkontribusi lebih maksimal di Indonesia. Seperti yang dilakukan berbagai negara di Asia—belajar dari tempat lain, lalu menyempurnakannya di rumah sendiri—kita juga bisa menempuh jalan serupa.
Semoga pengalaman pribadi saya, yang pernah tumbuh di lingkungan penuh keterbatasan dan kemudian keluar untuk memperdalam wawasan, dapat memberi gambaran bahwa “kabur” bisa jadi bentuk investasi masa depan. Langkah ini tidak bertentangan dengan rasa cinta kepada Tanah Air. Justru, semangatnya adalah untuk membawa pulang sesuatu yang berharga, demi masa depan Indonesia yang lebih cerah.
Bagi Anda yang ingin bertukar gagasan atau berbagi pengalaman, feel free to follow me on LinkedIn: Dymasius Sitepu. (*)
SPMB Kabupaten Belitung: Wujud Pelayanan Publik Pendidikan yang Transparan dan Merata |
![]() |
---|
Evaluasi Proses Dispensasi Nikah di Peradilan Agama: antara Perlindungan Anak dan Kepastian Hukum |
![]() |
---|
Tantangan Perwakinan Beda Agama Pasca SEMA No.2 Tahun 2023 |
![]() |
---|
Tantangan Koperasi Desa Merah Putih, Mampukah Mendongkrak Perekonomian Daerah |
![]() |
---|
Analisis Dampak Kebijakan dan Pengelolaan Anggaran yang Menyebabkan Kesengsaraan Rakyat |
![]() |
---|