Berita Bangka Belitung

Harga Daging Ayam Ras dan Cumi-cumi Penyebab Utama Inflasi Bangka Belitung Oktober 2025

Harga daging ayam ras dan cumi-cumi di pasaran menjadi penyebab utama inflasi bulan Oktober 2025 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Novita
Dokumentasi posbelitung.co
DAGING AYAM RAS - Daging ayam ras di lapak pedagang Pasar Berehun, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, beberapa waktu lalu. Harga daging ayam ras dan cumi-cumi di pasaran menjadi penyebab utama inflasi bulan Oktober 2025 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Ringkasan Berita:
 

 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Harga daging ayam ras dan cumi-cumi di pasaran menjadi penyebab utama inflasi bulan Oktober 2025 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Daging ayam ras dan cumi-cumi sendiri termasuk dalam kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi bulan Oktober 2025 mencapai 0,49 persen (month to month/mtm), sedikit lebih tinggi dibandingkan September 2025 yang sebesar 0,46 persen (mtm).

Meski demikian, angka ini masih menunjukkan tingkat inflasi yang moderat dan terkendali. 

Capaian infasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang berada di angka 0,28 persen (mtm).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S Tamawiwy, menjelaskan, bahwa kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau, menjadi penyumbang utama inflasi bulanan. 

Kenaikan tersebut mencapai 0,99 persen (mtm), yang dipicu oleh naiknya harga daging ayam ras dan cumi-cumi.

"Terbatasnya stok daging ayam ras di pasar menjadi penyebab utama inflasi bulan ini. Sementara untuk cumi-cumi, pasokannya menurun akibat kondisi cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi dan angin kencang," ujar Rommy kepada awak media, Kamis (6/11/2025).

Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya turut menyumbang inflasi dengan kenaikan harga emas perhiasan.

Secara tahunan (year-on-year), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat inflasi sebesar 2,51 persen (yoy), masih berada dalam rentang sasaran inflasi nasional 2,5±1 persen (yoy). 

Angka ini juga lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 2,86 persen (yoy).

Dengan capaian tersebut, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menempati posisi ke-14 provinsi dengan inflasi terendah di Indonesia.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau, menjadi pendorong utama inflasi tahunan dengan kenaikan 6,30 persen (yoy), didorong oleh harga daging ayam ras dan cabai merah. 

Sementara itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya turut mengalami kenaikan 6,61 persen (yoy), utamanya pada komoditas emas perhiasan.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved