Berita Bangka Belitung

Kanwil DJPb Bangka Belitung Dorong Budidaya Ikan Nila, Wujudkan Ekonomi Biru

Budidaya ikan nila dapat menjadi pilihan bagi masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Penulis: Rizky Irianda Pahlevy | Editor: Kamri
Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy
WEBINAR EKONOMI BIRU - Kanwil DJPb Provinsi Bangka Belitung Syukriah, usai menggelar FGD dan webinar ekonomi biru, Kamis (6/11/2025) 

Ringkasan Berita:
  • Budidaya ikan nila dorong perekonomian dan wujudkan ekonomi biru.
  • Ekonomi biru di Bangka Belitung pada zona 1 sudah 92,82 persen.
  • Membuka titik ekonomi baru lapangan kerja.

 

POSBELITUNG.CO - Budidaya ikan nila dapat menjadi pilihan bagi masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam mendorong perekonomian dan mewujudkan ekonomi biru.

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Bangka Belitung Syukriah mengungkapkan itu usai menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan webinar ekonomi biru.

FGD ini mengangkat tema kebijakan ekonomi biru, dukung perikanan budidaya untuk ketahanan pangan, menjadi penting mengingat ekonomi biru masuk dalam asta cita yang harus diwujudkan. 

"Ekonomi biru di Bangka Belitung pada zona 1 sudah 92,82 persen, sudah mendekati ambang batas.

Artinya dengan kondisi itu ikan yang boleh ditangkap atau diambil di laut ada batasnya, adanya hal itu Kemenkeu mengajak ada alternatif lain di sektor perikanan yakni budidaya di laut, pesisir, dan darat," kata Syukriah, Kamis (6/11/2025).

Syukriah mengatakan kondisi nelayan kecil yang semakin kesulitan menangkap ikan di zona laut hingga 12 mil laut atau ikan baru dapat ditangkap di zona diatas 12 mil.

"Urgensi perikanan budidaya, mengurangi tekanan ekploitasi atas aktivitas penangkapan di alam.

Mendukung kesinambungan ketahanan pangan, hingga potensi pemberdayaan kepada masyarakat lebih luas," jelasnya.

Baca juga: Inflasi Bangka Belitung Oktober 2025 Stabil, Kenaikan Harga Kelompok Ini Penyumbang Utama

Kanwil DJPb Provinsi Bangka Belitung memfokuskan tentang budidaya di darat khususnya ikan nila yang menjadi potensi besar untuk dikembangkan.

"Nilai ini menjadi punya nilai ekspor juga, ekonomi, itu mendorong kita juga.

Itu membuka titik ekonomi baru lapangan kerja, adanya satuan pemenuhan pelayanan gizi yang ada di SPPG," jelasnya.

Peluang budidaya nila cukup menjanjikan dengan komoditas yang dapat dimulai dari modal kecil.

"Ikan nila komuditas yang dapat dimulai dengan basis komunal, komoditas yang punya potensi devisa atau ekspor.

Lalu juga telah dibudidaya cukup lama di Indonesia, dengan harga terjangkau oleh masyarakat," katanya.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved