Berita Belitung Timur

Seminar Buku Sejarah Pembentukan Belitung Timur, Menggali Arsip Bersama Para Pelaku Sejarah

Ini merupakan bagian penting dari rangkaian penyusunan buku sejarah resmi daerah, sebuah karya yang telah melalui proses panjang sejak awal tahun. 

Penulis: Yunita Karisma Putri | Editor: Novita
Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri
SEMINAR - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Belitung Timur menggelar Seminar Buku Sejarah Pembentukan Kabupaten Belitung Timur Ditinjau dari Perspektif Arsip di Auditorium Zahari MZ pada Senin (24/11/2025). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Suasana hangat memenuhi Auditorium Zahari MZ pada Senin (24/11/2025) ketika Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Belitung Timur menggelar Seminar Buku Sejarah Pembentukan Kabupaten Belitung Timur Ditinjau dari Perspektif Arsip. 

Seminar ini merupakan bagian penting dari rangkaian penyusunan buku sejarah resmi daerah, sebuah karya yang telah melalui proses panjang sejak awal tahun. 

Bupati Belitung Timur, Kamarudin Muten, membuka kegiatan tersebut secara resmi. 

Hadir pula para pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para camat, serta siswa SMA/SMK se-Belitung Timur yang tampak antusias mengisi auditorium.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Belitung Timur, Mudiarsono melalui Ketua Pelaksana kegiatan yang juga Arsiparis Teladan Nasional 2025, Woro Hapsari, mengemukakan, bahwa penyusunan buku ini bukan sekadar pekerjaan teknis, melainkan perjalanan emosional menelusuri akar sejarah Belitung Timur. 

“Ini kelanjutan dari rangkaian panjang riset, wawancara, serta penelusuran arsip yang kami mulai sejak awal tahun. Tidak mudah mengumpulkan dokumen, foto, hingga video yang otentik, tetapi semuanya kami formulasikan dalam sebuah draft buku yang ditinjau dari perspektif arsip,” ujar kata kepada Posbelitung.co, Senin (24/11/2025).

Buku sejarah tersebut ditulis oleh dua putra daerah dan pemerhati sejarah, yaitu Wahyu Kurniawan, sejarawan Pulau Belitung sekaligus anggota Lembaga Adat Melayu Bangka Belitung, serta Bryan Bimantoro, jurnalis dan pegiat media sosial asal Belitung Timur. 

Untuk memperkaya perspektif, seminar ini dipandu langsung oleh Woro Hapsari, yang membuat suasana dialog terasa akrab, mengalir, dan penuh kenangan dengan menghadirkan tiga narasumber yang menjadi saksi hidup perjuangan pemekaran Kabupaten Belitung Timur

Yakni Firdaus HN yakni tokoh sentral pemekaran Belitung Timur, Masri Sadeli, Ketua DPRD Beltim pertama; serta Abdul Hadi Ajin , Sekda Belitung Timur pertama. 

Dalam kesempatan itu, Woro menambahkan, hingga saat ini Belitung Timur belum memiliki dokumen sejarah resmi yang menjadi identitas seperti akte lahir daerah. 

Karena itu, karya ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam menegaskan jati diri Beltim.

“Dengan adanya buku ini, kami ingin mengangkat marwah para pejuang dan pendobrak pemekaran Kabupaten Belitung Timur. Arsip adalah jejak awal yang harus terautentikasi sumbernya, baik primer maupun sekunder. Seminar ini untuk menanamkan kembali akar dan semangat budaya sejarah arsip di Beltim,” lanjutnya.

Rencananya, buku sejarah ini akan rampung dan dibagikan kepada publik pada peringatan HUT ke-23 Kabupaten Belitung Timur tahun 2026. 

Woro berharap, buku tersebut dapat menjadi referensi utama sejarah daerah dan menjadi jembatan bagi generasi muda untuk memahami identitas serta perjalanan panjang tanah yang mereka pijak hari ini.

“Hadirnya dokumen sejarah resmi ini menjadi referensi sejarah daerah dan kami berharap bisa menjadi modul pelajaran sejarah di sekolah-sekolah. Supaya generasi muda bisa lebih dekat dengan sejarah kabupaten yang menjadi tempat tinggalnya,” tuturnya. 

(Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved