Warga Belitung Korban TPPO

Istri Korban TPPO di Belitung Merasa Cemas, Sudah 10 Hari Suami Tak Berkabar

Kondisi ini membuatnya khawatir dan cemas, sebab selain menunggu kabar suami, IN juga harus menghidupi seorang putra berusia empat tahun.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co/Dokumentasi Posbelitung.co
POS BELITUNG HARI INI - Pos Belitung Hari Ini edisi Selasa, 25 November 2025, memuat berita berjudul Istri Korban TPPO Merasa Cemas, Sudah 10 Hari Suami Tak Berkabar. 

Ringkasan Berita:
  • IN terus menunggu kabar dari suaminya EN yang diduga menjadi korban TPPO di Myanmar.
  • Sudah 10 hari sang suami tak memberi kabar, baik lewat pesan singkat maupun telepon.
  • Terakhir kali mereka kontak pada 13 November 2025 lalu.

 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Di dalam ruang tamu rumah kontrakan bedeng, wanita berinisial IN terus memainkan smartphonenya. 

Wanita berusia 24 tahun itu masih terus menunggu kabar dari suaminya EN yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar.

Sudah 10 hari sang suami tak memberi kabar, baik lewat pesan singkat maupun telepon.

Kondisi ini membuatnya khawatir dan cemas, sebab selain menunggu kabar suami, IN juga harus menghidupi seorang putra berusia empat tahun.

“Terakhir kontak itu tanggal 13 November, malam Jumat. Katanya mau ada penjemputan dari KBRI, tapi dua hari setelah itu kami konfirmasi, dari KBRI tidak ada penjemputan,” ujar IN didampingi kakak iparnya EK pada Senin (24/11/2025).

Sebenarnya IN tidak setuju ketika mendengar rencana suaminya ingin bekerja di bidang komputer di luar negeri. 

Rencana itu muncul sekitar Juli 2025, ketika suaminya diajak bekerja di Malaysia.

Menurutnya kehidupan di Belitung masih terbilang berkecukupan, meskipun hanya berjualan roti bakar.

Bahkan, IN masih memaksa suaminya pulang ketika masih berada di Bogor.

“Waktu itu saya suruh pulang tapi dia dak enak sama temannya. Kalau dia pulang, nanti temannya kena denda,” ungkap IN.

Kecurigaan IN mulai muncul saat suaminya tiba di Malaysia, namun kemudian dibawa menuju Myanmar. Tapi, karena kontak dengan suami masih lancar, IN belum begitu khawatir.

Bahkan suaminya pernah transfer uang Rp3 juta saat menerima gaji pertama di bulan September 2025.

“Gaji pertama ada transfer Rp3 juta, terus bulan Oktober dia sempat sakit jadi gajinya dipotong. Tapi ada transfer Rp1 juta, pinjam sama teman,” kata IN.

Rasa khawatir IN sempat memuncak saat mendengar tempat kerja suaminya digerebek.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved