News

Sosok Abdul Wahid Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Latar Belakang Hidup yang Keras

Budi Prasetyo mengungkapkan total ada sekitar 10 orang yang diamankan dalam operasi senyap KPK di Riau.

Editor: Kamri
Tribunpekanbaru.com/ Syaiful Misgio/Riau.go.id
GUBERNUR RIAU - Gubernur Riau Abdul Wahid. Suasana rumah dinas Gubernur Riau di Jalan Diponegoro, Pekanbaru terlihat sepi, Senin (3/11/2025) sore. Suasana itu seiring kabar Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring OTT KPK. 

Abdul Wahid lahir pada 21 November 1980 di Desa Belaras, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Sebelum menjabat gubernur, Abdul Wahid memiliki pengalaman panjang di bidang legislatif.

Ia pernah menjadi Anggota DPR RI periode 2019–2024, mewakili dapil Riau II.

Ia juga menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Riau selama dua periode, dari tahun 2009 hingga 2019.

Dari sisi pendidikan, ia meraih gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam dari UIN Suska Riau pada tahun 2004.

Ia kemudian melanjutkan dan menyandang gelar Magister Sains Ilmu Politik dari Universitas Riau pada tahun 2021.

Abdul Wahid juga aktif di organisasi, termasuk HMI, dan menjabat sebagai Ketua DPW PKB Provinsi Riau sejak tahun 2011.

Sebagai Gubernur Riau, ia memulai masa jabatan 2025–2030 dengan wakilnya SF Hariyanto.

Abdul Wahid diketahui memiliki latar belakang hidup yang keras.

Ia mulai membantu mengelola kebun kelapa keluarga sejak kecil.

Selain karier politik dan bisnis, ia aktif dalam dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan.

Terjaring OTT KPK di Riau

Terkait OTT KPK ini, Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo mengatakan konstruksi perkara yang menjerat Gubernur Riau belum dapat disampaikan.

"Terkait dengan perkaranya, terkait dengan apa begitu ya, di bidang apa, kemudian konstruksinya seperti apa, itu nanti kami akan jelaskan karena ini memang sedang berjalan di lapangan," ujar Budi.

Namun, diduga kuat praktik lancung yang diusut KPK berkaitan dengan dugaan korupsi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau.

Berdasarkan kabar pihak yang diamankan KPK meliputi lima kepala UPT PUPR dari wilayah Kuansing, Kampar, dan Indragiri Hulu.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved