Arjuna Musafir Dibunuh 5 Orang Secara Sadis di Masjid Agung Sibolga, Akibat Fitnah Keji Penjual Sate

Peristiawa musafir yang menumpang tidur di Masjid Agung Sibolga, itu menyisakan kegeraman publik.

Editor: Alza
Istimewa
PEMBUNUHAN DI MASJID - Wakil Ketua DPRD Sibolga, H. Muhammad Jamil Zeb Tumori, tampak sedih saat memberi keterangan kepada wartawan terkait tewasnya Arjuna Tamaraya akibat pengeroyokan di Masjid Agung Sibolga, Jumat (31/10/2025). 

"Jefri alias Cokme masuk ke masjid. Dia kemudian pergi untuk memanggil tiga pelaku lainnya," katanya.

Di sinilah fitnah keji terhadap Arjuna terjadi. Dari mulut Cokme si penjual sate.

Ia memanggil keponakannya bernama Juan, dan dua pelaku lainnya, Risman dan Iccan.

Cokme memberikan informasi berisi fitnah bahwa Arjuna mencuri kontak infak di Masjid Agung.

Juan, Risman dan Iccan mendengarnya emosi lalu pergi ke Masjid Agung.

"Si tukang sate ini yang fitnah. Dibilangnya si korban maling kotak infak. Padahal kan informasi awalnya cuma teriak-teriak," ucap MZ.

Penganiayaan sang musafir di Masjid Agung Sibolga pun terjadi dan terekam hingga viral di media sosial. 

Kelimanya menganiaya sang musafir di tempat ibadah hingga rekaman terakhir memperlihatkan Juan menyeret pelaku ke belakang masjid.

Kondisi Arjuna pingsan dianiaya para pelaku.

Saat diseret, kepalanya beberapa kali terbentur ketika menuruni anak tangga masjid.

Dihantam pakai kelapa

 Saat berada di areal belakang masjid, penganiayaan masih berlanjut.

Arjuna sudah sadar. Tubuhnya kemudian disandarkan di pohon lalu ditendang dipukuli.

Setelah itu ia kemudian digiring lagi menuju pertigaan jalan belakang Masjid Agung Sibolga.

Di sini penganiayaan semakin keji. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved