Sayidatul Guru PPPK di OKU Diduga Dibunuh di Kos, Keluarga Tolak Autopsi
Korban masih menggunakan seragam kerja baju putih dan celana panjang hitam saat ditemukan warga.
Polisi menyebut ada dua barang korban yang belum ditemukan yakni kunci motor dan satu HP.
Sedangkan laptop dan uang serta satu HP lagi masih berada di tempatnya.
Menurut Kasyati, HP yang hilang itu diduga merupakan ponsel utama milik anaknya yang terdapat aplikasi perbankan di dalamnya.
Sayidatul sempat menghubungi dan pamit ingin pergi ke Kota Baturaja, OKU untuk mengurus suatu keperluan.
"Katanya hari kami mau ke Baturaja naik motor. Saya pesan, hati-hati di jalan," ujarnya.
Selama hidupnya, Sayidatul memang sering menghubungi ibunya untuk saling bertukar kabar karena dia berada di Kabupaten OKU, Sumsel sedangkan ibunya di Lampung Timur.
Awal Mula Penemuan Jasad Korban
Penemuan mayat pertama kali diketahui oleh dua warga, Resta dan Zainuddin.
Keduanya curiga karena sepeda motor korban belum dimasukkan ke dalam kos meski hari sudah hampir malam.
Saat membuka pintu kos, kedua saksi terkejut melihat korban sudah tidak bernyawa.
Saat ditemukan, korban mengenakan celana panjang hitam dan atasan putih.
Kapolres OKU, AKBP Endro Aribowo menegaskan, korban diduga dibunuh.
Dugaan ini mencuat melihat kondisi korban yang tewas dengan posisi terikat.
Kapolres mengatakan kecurigaan tersebut harus dibuktikan dengan melakukan autopsi.
Sayang pihak keluarga menolak proses autopsi.
| Gara-gara Guru Banting Nasi Kotak, Terbongkar Pungli Ratusan Juta di SDN 021 Kampar Riau |
|
|---|
| Kisah Pilu Rasnal dan Abdul Muis, Guru di Luwu Utara Dipecat, Kini Direhabilitasi Prabowo |
|
|---|
| Herman Sujono Guru di Belitung Timur, Peraih penghargaan Kepala SMP Transformatif Dikdas |
|
|---|
| Tiga Guru Belitung Timur Raih Penghargaan Apresiasi GTK Babel 2025 |
|
|---|
| Beberapa Berkas Calon PPPK Paruh Waktu Pemkot Pangkalpinang Perlu Perbaikan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20251121_guru.jpg)