Kisah Serda Arsyad Anggota TNI yang Ikut Taklukkan Buaya Raksasa Pemangsa Manusia di Minahasa

Selain tim dari BKSDA, evakuasi juga melibatkan masyarakat setempat dan anggota TNI dari Koramil 1302-07/Tombariri untuk mengevakuasi buaya.

Editor: Fitriadi
Istimewa
Serda Arsyad duduk di atas leher buaya yang hendak dievakuasi dari kolam peliharaannya di Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Minahasa, Senin (14/1/2019). 

Butuh waktu cukup lama, 3 sampai 4 jam, barulah kerja keras dan gotong royong membuahkan hasil, buaya itu berhasil dievakuasi.

Arsyad bercanda, mungkin sang buaya sudah capai sehingga perlawanannya terhenti dan merelakan dirinya untuk diangkut keluar dari kandang.

Baca: Deretan Fakta Wanita Dimakan Buaya Majikan di Minahasa, Kondisi Jenazah hingga WN Jepang Pemiliknya

Buaya kemudian diperban mulutnya dengan lakban dan dipasangi papan pada bagian bawah tubuhnya, kemudian secara perlahan-lahan dikeluarkan dari sarangnya.

"Evakuasi tidak diangkat ke atas, karena sangat tidak mungkin terjadi dengan kondisi dalam sarangnya dan bobot berat buaya. Sehingga kami membobol sarangnya sebagai jalur evakuasi," kata dia.

Rasa capai dan kelelahan bertarung melawan buaya itu akhir terbayar tuntas.

Arsyad salut dan berterima kasih kepada warga, petugas BKSDA, dan anggota koramil yang sudah membantu masyarakat mengevakuasi buaya itu.

Kata dia, mereka adalah orang-orang yang terpilih untuk tugas tersebut bukan orang sembarang; semuanya berbadan kekar dan kuat-kuat.

"Saya secara pribadi merasa senang bisa berhasil menangkap buaya tersebut, walaupun di dalam hati saya merasa waswas, sebab hewan ini adalah tergolong dalam binatang buas. Bagaimana tidak, kita ketahui bersama bahwa beberapa hari yang lalu hewan ini telah memangsa seseorang, namun demikian saya merasa bangga sebab sudah bisa menjinakkan buaya tersebut," tandasnya

Fakta Terbaru Buaya Terkam Deasy Tuwo: Butuh 20 Orang Evakuasi hingga Polisi Cari Pemilik, WN Jepang
Fakta Terbaru Buaya Terkam Deasy Tuwo: Butuh 20 Orang Evakuasi hingga Polisi Cari Pemilik, WN Jepang (KOLASE TRIBUNMANADO/FERDINAND RANTI)

Sebelumnya, Senin (14/1/2019) siang, tim BKSDA dibantu TNI-Polri melakukan evakuasi terhadap buaya peliharaan milik WN Jepang yang menerkam Deasy Tuwo (44), Kepala Laboratorium CV Yosiki.

Tim dibantu pemerintah dan masyarakat setempat untuk mengevakuasi buaya yang bernama Merry tersebut.

Untuk mengevakuasi buaya, tim harus membius buaya lewat kepalanya agar kondisinya melemah.

Setelah lemah kekuatannya berkurang, tim evakuasi kemudian mengikat mulut Merry dengan lakban hitam dan badannya diikat agar tidak merontak.

Kurang lebih 20 orang bahu membahu membopong buaya tersebut

Baca: Inilah 7 Bukti yang Menguatkan Artis Vanessa Angel Terlibat Prostitusi Online

Menurut Kepala Bidang Tata Usaha BKSDA Sulut Hendrik Rundengan secara teknis proses penangkapan buaya harus makan waktu lama dengan tujuan untuk membuat buaya tersebut menjadi lelah.

Hendrik juga berharap proses evakuasi ini dilakukan agar tidak kembali terjadi kasus yang sama.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved