Kisah Serda Arsyad Anggota TNI yang Ikut Taklukkan Buaya Raksasa Pemangsa Manusia di Minahasa

Selain tim dari BKSDA, evakuasi juga melibatkan masyarakat setempat dan anggota TNI dari Koramil 1302-07/Tombariri untuk mengevakuasi buaya.

Editor: Fitriadi
Istimewa
Serda Arsyad duduk di atas leher buaya yang hendak dievakuasi dari kolam peliharaannya di Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Minahasa, Senin (14/1/2019). 

"Saya harap agar selesai evakuasi ini tidak kembali menimbulkan korban akibat buaya," katanya.

Baca: Kisah Asmara Bung Karno dan Naoko Nemoto, Si Gadis Jepang Mau Bunuh Diri Gara-gara Ini

Nantinya buaya tersebut akan dibawa ke Pusat Penangkaran Satwa Tasikoki yang berlokasi di Kota Bitung.

Warga setempat terus berdatangan saat petugas melakukan pengangkatan kepada buaya berukuran 5 meter dengan berat sekitar 600 kilogram itu.

Buaya diketahui dipelihara oleh warga Negara Jepang ini sudah 25 tahun di Desa Ranowangko.

"Kita lakukan evakuasi dam rencana buaya tersebut akan dibawa ke Bitung," kata Kapolres Tomohon, AKBP Raswin Sirait.

Buaya peliharaan serang manusia di Tanawangko, Minahasa
Buaya peliharaan serang manusia di Tanawangko, Minahasa (Facebook Melky Pangemanan Nazara)

Polisi Cari WN Jepang

Kapolsek Tombariri Iptu Jantje A Untu SE masih melakukan pengejaran kepada pemilik buaya Mr Ochiai warga Negara Jepang.

"Kita masih melakukan pengejaran kepada pemilik buaya tersebut, sementara penyelidikan," kata Untu

Lanjut Untu, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Polres Tomohon untuk mencari keberadaan warga negara Jepang tersebut. 

Buaya Pemangsa Deysi dievakuasi
Buaya Pemangsa Deysi dievakuasi (Tribun manado / Andrew Pattymahu)

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Cerita Anggota TNI yang Evakuasi Buaya Pemakan Manusia: Penuh Ketegangan hingga Gigi Copot

 
Sumber: Tribun Manado
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved