Ikan Kerapu Belitung di Ekspor ke Hongkong, Begini kata Kepala Dinas Perikanan

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Belitung Firdaus Zamri mengatakan, untuk pemasaran ikan kerapu dengan tujuan negara lain

Penulis: Disa Aryandi | Editor: Evan Saputra
Posbelitung/Disa Aryandi
Firdaus Zamri 

Keberadaan bapak angkat ini memang cukup membantu, kata Firdaus, lantaran budidaya laut ini membutuhkan modal yang besar. Mulai dari pembelian sapras sampai ke benih ikan kerapu. Walaupun sudah memiliki 'bapak angkat', Dinas Perikanan tetap tidak membiarkan begitu saja.

Peranan Pemerintah, di ibaratkan sebagai wasit antara Pembudidaya dengan pengepul, agar tidak ada yang dirugikan dalam kerjasama tersebut.

"Selama ini dia sudah berperan sesuai dengan yang kami harapkan, dan harga kerapu yang di jual ke dia, cukup baik," pungkasnya.

Pembudidaya Lebih Memilih Kerapu Sunu

Ikan kerapu bebek memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi bagi pembudidaya. Ikan jenis ini, sangat banyak permintaan dari Hongkong, sebagai negara terbesar pemasaran hasil perikanan di dunia.

Namun pembudidaya belum sepenuhnya bisa melayani permintaan pasar yang tinggi tersebut. Lantaran terdapat berbagai kendala yang di hadapi pembudidaya dalam melakukan budidaya ikan kerapu bebek tersebut.

"Salah satu nya karena waktu panen panjang, di atas dua tahun, sehingga cos pakan dan segala macam tinggi. Ditambah lagi resiko nya cukup besar," kata Firdaus Zamri.

Untuk harga ikan kerapu, memang terbilang paling mahal di bandingkan ikan kerapu jenis lainnya, yaitu di atas Rp 500.000,- per kilogram (Kg).

Sedangkan untuk pertumbuhan ikan kerapu ini, terbilang sangat lambat dibandingkan kerapu sunu, kerapu cantik, dan kerapu macam.

"Itu sebetulnya alasan pembudidaya itu, tapi kalau kerapu sunu misalkan delapan bulan masa pemeliharaan nya sudah siap panen," ujarnya.

Khusus untuk budidaya ikan kerapu ini, kata dia, memang tidak boleh sembarangan alias asal di masukan ke Keramba Jaring Apung (KJA) saja. Tapi harus telaten, karena rentan terserang bibit penyakit.

"Kalau sudah terkena jamur, itu harus di rendam dulu dengan air tawar, di usap satu persatu baru di masukan lagi ke jaring. Jaring itu juga, apabila sudah banyak di tempeli teritip, harus di angkat dan di jemur, supaya oksigen nya banyak masuk," bebernya.

(Posbelitung.co/Disa Aryandi)

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved