Berita Belitung

Pemasaran Sayur Hidroponik di Group Telegram Paten Paling Aktif, Ini Kata Destika Effenly

Pemasaran hasil produksi pertanian hidroponik, paling aktif di Group Telegram Pasar Tani Online (Paten).

Penulis: Disa Aryandi |
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Siswa SMP Negeri 5 Tanjungpandan saat melihat sayuran hidroponik yang ditumbuhkan sekolah mereka, Kamis (29/3/2018). 

Cara pemasaran tersebut di fungsikan untuk menghindari terjadinya kerumunan, sebagai bentuk pencegahan covid-19.

Cara untuk masuk ke Group Paten ini, yaitu masyarakat tinggal melakukan download aplikasi Telegram dan meminta salah satu member memasukan ke dalam group.

"Banyak yang melakukan transaksi jual beli beberapa hari ini. Kami tidak memanfaatkan group WA (whatsapp), karena kalau WA member nya terbatas, kalau ini tidak ada batasan," ucapnya.

Adanya Group Paten ini, sebagai salah satu cikal bakal masyarakat maupun petani untuk bisa memanfaatkan teknologi.

Terutama dalam memasarkan produk pertanian, sebab sesuai dengan perkembangan zaman, teknologi sekarang ini sudah menjadi prioritas.

"Ya kami ingin membiasakan petani, dan warga untuk memanfaatkan teknologi - teknologi seperti ini. Ini memang baru di Tanjungpandan, kenapa nanti di setiap kecamatan lakukan seperti ini juga dan petani langsung bisa membuat nya, agar dalam tahapan pemasaran tidak sulit, dan itu memang yang kami harapkan," ungkap Destika.

Kata Destika, group ini dibentuk awalnya lanjutan dari pasar tani yang setiap pekan memasarkan produk pertanian. Namun yang terjadi disini, setelah melakukan pemasaran, banyak yang melakukan transaksi melalui jalur pribadi (japri).

"Ya kami inginnya mereka melakukan transaksi di situ sampai selesai. Ini macam-macam, dari mulai hasil pertanian, hingga bumbu masakan ada semua, dan dari sini muncul lagi yang nama nya jasa pengantar serta jasa titip belanja (Jastip), ini yang kami mau, jadi perputaran ekonomi bukan hanya antar satu dua orang, tapi berputar," jelasnya.

Untuk group ini, memang ada oknum - oknum yang beberapa kali menyalahi aturan. Misalkan memasukan jasa jual mobil dan cuci helm, sehingga tidak sesuai dengan peruntukan group.

"Ini kemarin saya prikik (peringatan), dan ini kedepan nya mau tidak mau kita harus memanfaatkan teknologi. Ini ada yang jual sayur dari kebun langsung, hidroponik, maupun dari pasar tradisional. Tapi kalau sayur banyak hidroponik," beber Destika. (Posbelitung.co/Disa Aryandi)

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved