Berita Belitung
Diskusi Malam Kamisan, Ruang Dialog Itu Bengkel Intelektual
Yayasan Pusat Studi Kebudayaan Belitung (PSKB) mengadakan Diskusi Malam Kamisan.
Penulis: Adelina Nurmalitasari |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG-- Yayasan Pusat Studi Kebudayaan Belitung (PSKB) mengadakan Diskusi Malam Kamisan.
Gelaran perdana yang diadakan Kamis malam (30/9/2020) di Kafe Satu Ruang, Jalan Merdeka, Tanjungpandan menghadirkan narasumber pendiri yayasan Iqbal H Saputra dan pemerhati sosial-budaya Belitung Rahini Ridwan.
Diskusi santai bersama para narasumber menampilkan nuansa ala Jogja. Terutama ketika para peserta yang datang duduk lesehan bersama sembari mendengarkan tuturan dari para narasumber.
Kentalnya nuansa kota pelajar itu juga sekilas sempat dibahas, karena para anggota yayasan yang sempat lama tinggal di Yogja.
Dialog atau diskusi itu pun jadi ajang yang banyak diikuti para pelajar atau mahasiswa di kota gudeg, sehingga kegiatan itu dibawa agar menular hingga ke Belitung.
Dalam penuturannya, Iqbal H Saputra menyebut bahwa malam kamisan menjadi momen penting karena ditentukan atas kesepakatan sosial.
Di Belitung, malam Kamis juga menjadi ruang pertemuan lain sebelum malam Minggu.
Wadah diskusi yang rencananya bakal terus diadakan ini dibuka sebagai alternatif agar terutama para pelajar SMA dan mahasiswa dapat pulang membawa wacana baru.
"Melihat satu semester ini, ruang intelektual di sekolah kurang maksimal karena proses pembelajaran dilakukan virtual. Malam kamis sebagai candradimuka, karena belajar virtual akan meruntuhkan banyak hal," ujarnya.
"Karena dalam konteks kebudayaan, pertemuan tatap muka menjadi energi penting," imbuh pria lulusan ilmu sastra Universitas Gadjah Mada ini.
Lebih jauh Diskusi Malam Kamisan juga menjadi ruang unjuk kreativitas bagi para pemuda. Sehingga siapapun yang ingin menampilkan aksi pada acara-acara berikutnya bakal diberikan kesempatan seluas-luasnya.
Menurut Rahini Ridwan atau yang akrab disapa Pak Rai atau Kik Rai, suatu forum diskusi, selain wujudnya sebagai urun-rembuk berbagai persoalan, juga menjadi bengkel intelektual, emosional, dan spiritual.
Melalui diskusi, seseorang bisa belajar menempa diri agar menjadi manusia yang matang pikiran, dewasa dalam penyikapan, dan tepat dalam bertindak.
"Dialog, besar-kecilnya berpengaruh pada proses pembelajaran dalam disiplin apapun," ucapnya.
Pentingnya forum dialog atau diskusi sebagai media melatih untuk terbiasa dan mahir mengemukakan ide, pikiran dan pandangan sesuatu pada pihak lain. Karena banyak orang banyak isi dalam diri, tapi tidak bisa mengemukakan. Di samping diskusi juga menjadi media mengkaji dan menguji pikiran yang membandingkannya dengan pendapat orang lain.
