Perang Rusia dan Ukraina

Ukraina Tuding Rusia Pakai Bom Vakum, Tak Sadar Asalnya dari Amerika, Dipakai Israel Ngebom Lebanon

Bom vakum atau bom tandan dikembangkan oleh Amerika, Ukraina tuding Rusia pakai bom tandan hancurkan kotanya

Editor: Hendra
(Photo by Sergey BOBOK / AFP)
Kondisi balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. 

POSBELITUNG.CO --  Sejumlah gedung di Ukraina hancur terkena serangan rudal dari militer Rusia.

Akibatnya ratusan warga dan militer Ukraina tewas dan terluka.

Serangan yang dilakukan oleh Rusia ini dikecam oleh Duta Besar Ukraina untuk Amerika Serikat, Oksana Markarova.

Ia menuding Rusia menggunakan bom vakum sebagai senjata termobarik untuk menghancurkan Ukraina.

Baca juga: Cara Picik Batalion Azov Ukraina, Takut Lawan Pasukan Chechnya di Rusia, Celup Peluru ke Minyak Babi

Oksana Markarova tak sadar bahwa bom vakum tersebut sebenarnya berasal dan dikembangkan oleh sekutu Ukraina yakni Amerika.

Bahkan Israel saja masih meninggalkan dosanya hingga saat ini di Lebanon.

Ribuan bom tandan yang tak meledak masih mengancam jiwa rakyat Lebanon.

Diketahui bom vakum bekerja menyedot oksigen dari udara sekitarnya untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi.

Namun, hal ini belum dapat dikonfirmasi, meski menurut rekaman dari Ukraina telah menunjukkan peluncur roket termobarik pada kendaraan TOS-1 Rusia.

Dr Marcus Hellyer, analis senior di Institut Kebijakan Strategis Australia, mengatakan belum jelas apakah Rusia mengerahkan senjata termobarik di Ukraina, dikutip dari The Guardian.

Baca juga: Dibombardir Rusia, Ratusan Ribu Yahudi di Ukraina Mengungsi, Hendak ke Israel Malah Tak Diterima

Apa Itu Bom Vakum atau Senjata Termobarik?

Senjata termobarik juga dikenal sebagai bom aerosol atau bahan peledak udara bahan bakar.

Senjata ini adalah amunisi dua tahap muatan:

1. Muatan tahap pertama mendistribusikan aerosol yang terbuat dari bahan yang sangat halus dari bahan bakar berbasis karbon hingga partikel logam kecil.

2. Muatan kedua menyalakan awan itu, menciptakan bola api, gelombang kejut yang sangat besar, dan ruang hampa karena menyedot semua oksigen di sekitarnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved