Berita Pangkalpinang

Minyak Goreng Langka, Produksi Terhenti, Pelaku UMKM Desak Disperindag Pangkalpinang Berikan Solusi

Kondisi minyak goreng yang langka di pasaran tentu saja membuat para pelaku  Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Pangkalpinang kesulitan.

Penulis: Cepi Marlianto |
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Produk minyak goreng yang dipajang di sejumlah ritel modern di Pangkalpinang, Rabu (19/1/2022). 

“Kami minta fasilitas kepada disperindagkop bagaimana solusi untuk kita pelaku usaha agar mendapatkan minyak melalui jalur khusus, tidak perlu antre karena itu membutuhkan waktu untuk kita,” sebutnya.

Namun mereka menyambut baik akan solusi yang diberikan oleh pemerintah Kota Pangkalpinang, di mana mereka dipastikan akan mendapatkan minyak goreng curah untuk memenuhi usaha mereka pada Sabtu (19/3/2022) nanti.

“Alhamdulillah bagus tanggapan dari dinas semuanya. Di sini kita sudah bagikan kepada pelaku UMKM kita prioritaskan, nanti pengambilan pakai kupon,” pungkasnya.

Belasan pelaku UMKM saat menggelar audiensi dengan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Pangkalpinang, Rabu (16/3/2022). Kedatangan pelaku UMKM ini untuk meminta solusi dari pemerintah terkait keberlangsungan usaha mereka akibat kelangkaan minyak goreng.
Belasan pelaku UMKM saat menggelar audiensi dengan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Pangkalpinang, Rabu (16/3/2022). Kedatangan pelaku UMKM ini untuk meminta solusi dari pemerintah terkait keberlangsungan usaha mereka akibat kelangkaan minyak goreng. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

UMKM Dapat Minyak Goreng

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Pangkalpinang, Donal Tampubolon mengungkapkan, kedatangan belasan pelaku UMKM tersebut memang mengeluhkan akan kelangkaan minyak goreng.

“Kita sudah menghubungi pihak distributor jadi nanti kami meminta kawan-kawan UMKM untuk sabar dalam menghadapi kelangkaan minyak goreng,” kata Donal.

Menurutnya, pada Jumat (18/3/2022) mendatang setidaknya sebanyak 140 ton minyak goreng akan masuk ke Pangkalpinang terdiri dari minyak curah dan kemasan.

Dari stok tersebut nantinya pelaku usaha yang telah terdata akan mendapatkan jatah minyak goreng curah langsung diambil dari distributor melalui beberapa koordinator yang ditunjuk oleh pemerintah kota.

“Jadi pelaku UMKM tidak usah takut kita juga sudah menunjuk beberapa koordinator agar tidak terjadi penumpukan. Cuma minyak goreng ini juga harus berbagi dengan yang lain, jadi jangan sampai ribut. Apakah nanti dapat 5-10 liter per orang,” jelasnya.

Baca juga: Warga Abaikan Prokes Saat Antre Migor, Kerumunan Berlebihan akan Dibubarkan Satgas Covid-19 Babel

Baca juga: Cabuli Balita Empat Tahun, Pemuda di Bangka Selatan Diringkus Satreskrim Polres Bangka Selatan

Diakuinya, dengan kedatangan 140 ton minyak goreng tersebut pemkot memang belum dapat memenuhi kebutuhan minyak goreng bagi masyarakat di Pangkalpinang.

Namun, untuk stok minyak goreng sendiri dipastikan tetap masuk setiap minggunya.

“Kalaupun nanti tidak mencukupi setidaknya berbagi, jangan sampai UMKM tutup,” harap Donal.

Oleh sebab itu Donal meminta masyarakat untuk bijak dalam membeli minyak goreng dan tidak panic buying atau membeli secara berlebihan. Karena hal itu dapat mempengaruhi stabilitas harga dan stok di pasaran.

 “Jadi kami minta beli sesuai kebutuhan, tolong berbagi yang lain. Berapa kebutuhannya nanti akan kami sampaikan kepada distributor. Tolong sabar, karena barang masuk terus setiap Minggu, jadi secukupnya dahulu,” tandasnya. 

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved