Santri Gontor Meninggal Dianiaya
Hasil Autopsi Santri Gontor yang Tewas, Ada Luka Bekas Pukulan Benda Tumpul
Polres Ponorogo sudah mengamankan sejumlah barang bukti dari olah tempat kejadian perkara (TKP), baik di Rumah Sakit Pondok Gontor
Sehingga memicu para senior melakukan penganiayaan terhadap junior.
Untuk diketahui, korban kelas 5 Pondok atau di setara kelas 2 SMA.
Para pelaku kabarnya adalah senior mereka, yakni setara kelas 3 SMA.
Sebelumnya Pondok Modern Darussalam Gontor mengeluarkan pernyataan resmi wafatnya santri AM dari Palembang, Sumatera Selatan pada Senin (22/8/2022) lalu.
Dalam surat pernyataan tersebut PMDG mengakui adanya dugaan penganiayaan hingga AM meninggal dunia.
Untuk itu, pihak pimpinan pondok telah mengeluarkan santri-santri tersebut.
Santri-santri tersebut langsung dikeluarkan dan dikembalikan kepada orang tua pada hari yang sama saat AM meninggal dunia, yaitu pada Senin 22 Agustus 2022.
Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo memastikan bahwa pihak Ponpes Gontor sangat kooperatif dalam pengusutan kasus tersebut.
"Tidak ada pengaburan barang bukti, TKP (Tempat Kejadian Perkara) masih ada, barang bukti masih ada," kata Catur dikutip dari Surya.co.id.
Catur juga mengatakan kemungkinan jumlah saksi akan bertambah apabila olah TKP dilakukan
"Untuk saksi kemungkinan akan bertambah lagi, karena rangkaiannya ada beberapa titik," jelas Catur.
Catur memastikan Polres Ponorogo akan mengusut tuntas kasus penganiyaan tersebut hingga penyidikan dan segera menaikkan ke tahap selanjutnya.
Soimah Memohon Keadilan
Berikut tulisan Soimah, ibunda dari santri gontor yang meninggal dunia diduga akibat penganiayaan.
Tulisan ini dikutip dari media sosial facebook Soimah:
