Berita Pangkalpinang

Alasan Mudah dan Praktis, 95.556 Orang Perempuan Sudah Menikah di Bangka Belitung Pilih KB Suntik

Alat kontrasepsi KB suntik paling banyak digunakan perempuan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk menahan atau mengatur jarak kehamilan.

Editor: Novita
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Ilustrasi program Keluarga Berencana. Alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) suntik paling banyak digunakan perempuan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk menahan kehamilan atau mengatur jarak kehamilan. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) suntik paling banyak digunakan perempuan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk menahan kehamilan atau mengatur jarak kehamilan, yakni 95.556 orang.

Sedangkan pil KB sebanyak 39.669 orang, implan 11.008 orang dan (Intra-Uterine Device) IUD digunakan sebanyak 5.927 orang.

"Kalau di Babel itu suntikan, karena ngambil mudah atau praktis, kalau suntik ada yang hanya sebulan sekali atau tiga sebulan sekali. Kalau pil malas mungkin karena harus setiap hari minumnya," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BKKBN Babel) Fazar Supriadi Sentosa, Kamis (23/2/2023).

Khusus KB suntik, ada dua jenis, yakni KB suntik satu bulan Cyclofem atau Mesigyna dan KB suntik tiga bulan Depo-Provera.

Namun KB jenis ini bisa meningkatkan berat badan dan mengganggu masa subur.

Selain itu, untuk mencegah kehamilan ada metode KB implan dan IUD hormonal.

"Kalau implan, mungkin dia takut dengan jarum suntik karena ada bedah-bedah itu, walaupun dikit. Sebenarnya kalau implan atau IUD itu cuma sekali, enggak mikir suntik dan pil lagi, nanti lagi tiga tahun ke depan, diganti lagi, buka pasang lagi," tuturnya.

Fazar membeberkan, sejauh ini, kesadaran masyarakat menggunakan KB sudah baik. Untuk memudahkan masyarakat, BKKBN terus meningkatkan pelayanan KB.

"Kesadaran masyarakat sudah tinggi, KB itu sudah jadi kebutuhan, dia tidak disuruh lagi. Kita sudah berusaha tahun ini agak cepat pelayanan KB, momentumnya kita kerja sama dengan IDI, Brimob, jadi mulai awal tahun, jadi agak cepat tahun ini," imbuhnya.

Dengan program KB ini, Fazar menyakini akan dapat menjadi satu di antara upaya untuk menangani stunting, sebab jangka waktu kelahiran anak dapat diatur atau terencana.

"Menggunakan KB itu kan indikator untuk menurunkan stunting juga. Kalau KB itu kan, anaknya terjaga jarak lahir sehingga cakupan gizi dan pola asuh bagus. Kalau tidak ber-KB, baru setahun lahir lagi, dikhawatirkan kurang nanti gizi dan pola asuhnya," kata Fazar.

Berdasarkan data BKKBN Babel, pencapaian peserta KB baru pada tahun 2022, ada 6.800 orang.

Rincian, KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) ada 2.209 orang dan pasca persalinan 4.723 orang.

Pencapaian peserta KB aktif, PA modern ada 166.619 orang, PA tradisional ada 1.483 orang dan PA MKJP sebanyak 22.791 orang. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved