Berita Pangkalpinang

Ratusan Petugas Kebersihan Peringati HPSN, Molen: Kita Mendengar Aspirasi Mereka

Melalui kegiatan ini pua pihaknya ingin mewujudkan serta meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap masalah sampah yang dihasilkan setiap tahunnya.

Penulis: Cepi Marlianto |
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Ratusan petugas kebersihan ketika dikumpulkan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Mereka dikumpulkan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang, Kamis (23/2/2023). 

"Semua masukan akan menjadi prioritas kita yang akan kita kerjakan pada tahun ini atau anggaran perubahan 2023. Ini bukan permintaan pribadi, memang permintaan dari semua. Saya rasa kalau anggaran kita cukup dan ada kenapa tidak, ini menjadi perhatian kita untuk mereka. Ucapan terimakasih kita," kata Molen.

Ingat Perjuangan Petugas Kebersihan

Kepala DLH Kota Pangkalpinang, Suharto memaparkan, dilakukannya peringatan HPSN sendiri menjadi momentum mengingat perjuangan petugas kebersihan.

HPSN adalah hari nasional yang selalu diperingati setiap tanggal 21 Februari. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menjadikan tanggal 21 Februari sebagai HPSN sejak tahun 2006.

Peringatan HSPN sendiri dilatarbelakangi oleh sebuah peristiwa yang mencekam, yakni longsornya tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005.

Ketika itu, sekitar pukul 02.00 WIB, sebuah ledakan keras diikuti dengan longsor sampah terjadi di TPA Leuwigajah.

Dalam peristiwa tersebut, gunungan sampah setinggi 60 meter dengan panjang 200 meter diduga goyah akibat guyuran hujan deras selama semalaman. Selain itu, ledakan gas metana dari dalam tumpukan sampah juga diduga menyebabkan munculnya suara ledakan.

Dua hal tersebut membuat longsoran sampah menggulung dua permukiman yang berjarak sekitar satu kilometer dari TPA Leuwigajah, yakni Kampung Cilimus dan Kampung Pojok.

Akibat dari peristiwa tersebut, jutaan meter kubik sampah longsor, menimbun puluhan rumah, dan menewaskan 157 orang.

"Jadi ini menjadi momentum memperingati perjuangan para petugas kebersihan, dan mengingatkan masyarakat agar peduli dengan sampah," ujar Suharto.

Dengan adanya Hari Peduli Sampah Nasional, Suharto berharap dapat mengingatkan semua pihak bahwa sampah merupakan persoalan yang harus menjadi perhatian utama.

Upaya penanganan dan pengelolaan sampah harus melibatkan seluruh komponen masyarakat, mulai dari pemerintah, akademisi, aktivis, komunitas, dunia usaha, dan individu.

"Juga sebagai pengingat agar semua pihak peduli dengan pengelolaan sampah," kata dia.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved