Bocah Hilang di Perkebunan Sawit

Pemkab Bangka Barat Siap Bantu Ungkap Kasus Pembunuhan Bocah Hilang di Perkebunan Sawit

Bong Ming Ming juga prihatin peristiwa tersebut terjadi di Negeri Sejiran Setason. Menurutnya, kejadian ini membuat masyarakat resah

|
Penulis: Suhendri CC | Editor: Novita
Bangkapos.com/Rifqi Nugroho
Edi Purwanto, ayah Hafiza, membawa jenazah Hafiza pulang dari Kamar Jenazah RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023). 

Aparat kepolisian menduga kuat Hafizah merupakan korban pembunuhan. Hal ini dilihat dari kondisi tubuhnya saat ditemukan. Kaki dan tangan diikat, dengan kondisi wajah rusak dan bagian perut hancur. 

Sejumlah organ tubuh korban pun diketahui telah hilang.

Edi Purwanto (40), ayah Hafiza, mengaku, sehari sebelum jenazah anaknya itu ditemukan, ada seseorang yang tak dikenal mengirim pesan WhatsApp (WA) ke ponsel istrinya, Rabu (8/3) malam. 

Isinya, foto yang diyakini sebagai Hafizah dalam kondisi tangan dan kaki terikat berada di semak-semak. Sang pengirim pesan WA meminta uang tebusan sebesar Rp100 juta.

"Saat itu, kondisi anak kami sudah terikat kaki dan tangan, sama seperti saat ditemukan. Hanya saja saat ditemukan, berada di air, sedangkan saat minta tebusan, anak kami di semak-semak," kata Edi, Jumat (10/3/2023).

Ia menduga orang tak dikenal itu adalah penculik dan pelaku pembunuhan terhadap anaknya. Edi pun berharap pelaku yang tega menghabisi putrinya segera ditangkap polisi.

Edi menyebutkan, lokasi tempat mereka tinggal berada di kawasan perkebunan sawit. Menurutnya, ada sekitar 30 kepala keluarga (KK) di kawasan tersebut.

Mengenai kegiatan Hafiza sehari-hari, Edi mengaku tidak ada yang janggal, apalagi putrinya itu termasuk anak sopan dan ramah pada semua orang.

"Pergi sekolah ada mobil antar jemput, dia juga TPA. Biasa main bersama temannya di sekitar rumah," kata Edi. (ynr)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved