Pos Belitung Hari Ini

Era Susanto Terpilih Menjadi Wakil Bupati Bangka Tengah, Pesan Algafry: Jangan Saling Menyakiti

Setelah kosong hampir satu tahun, akhirnya kursi Wakil Bupati Bangka Tengah (Bateng), terisi.

|
Editor: Novita
Posbelitung.co
Pos Belitung Hari Ini, Selasa, 21 Maret 2023. 

Sementara Ketua DPRD Bangka Tengah, Mehoa mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak yang telah menyukseskan proses pemilihan Wabup Bateng.

"Saya juga bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Panitia Pemilihan (Panlih). Sudah selesai agenda berat kami," kata Mehoa.

Dia bersama anggota DPRD Bangka Tengah lainnya juga siap menghadiri pelantikan Era Susanto sebagai Wabup Bateng oleh Pj Gubernur Babel.

Kemudian, pihaknya juga masih punya agenda besar lainnya yakni mencari PAW Era Susanto yang sebelumnya menjabat sebagai anggota DPRD Bateng dari Fraksi Golkar.

"Nanti kami akan tetap melibatkan dan bersinergi dengan KPU, Bawaslu dan unsur-unsur lain," terangnya.

Mehoa berharap agar Era Susanto dapat ikut serta dalam percepatan pembangunan Bangka Tengah di zaman digital ini.

"Dengan begitu programprogram Bangka Tengah seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lain-lain bisa berlangsung cepat," pungkasnya.

Ada Upaya Perkuat Posisi di 2024

Panjangnya mekanisme dan dinamika pemilihan Wakil Bupati Bangka Tengah disoroti oleh pengamat politik. Ariandi A Zulkarnaen, Dosen Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung menyebutkan, bahwa dalam proses pemilihan Wabup Bateng, unsur subjektifitas sudah ada sejak awal.

Menurutnya, hal itu merupakan keinginan dari bupati yang ingin bersanding dengan kader sesama Partai Golkar yang cukup kuat. Kemudian, dari pemilihan yang telah berlangsung dengan perbedaan 14 suara untuk Era Susanto dan 10 suara untuk M. Irham, sebenarnya terjadi persaingan di ruang koalisi.

"Artinya proses di koalisi itu juga melahirkan sebuah dinamika yang cukup menarik karena perbedaan perolehan suaranya tidak terlalu signifikan," ucap Ariandi saat dihubungi Bangka Pos, Senin (20/3/2023).

Kata dia, angka tersebut cukup mencengangkan dan ada dinamika yang kecenderungannya kuat dimobilisasi oleh partai tertentu untuk memperkuat posisinya di Pemilu 2024 mendatang.

"Karena dia (parpol-red) mampu menguasai kursi eksekutif dengan sangat baik. Akhirnya kan kader Golkar menduduki kursi nomor 1 dan kursi nomor 2 di Bangka Tengah," jelasnya.

Lebih lanjut, saat ditanyai tentang seberapa besar peran PDIP dan Demokrat yang notabene bukan merupakan anggota partai koalisi namun mempunyai total 7 suara, Ariandi berkata bahwa itu membuktikan perbedaan perolehan suara yang tidak signifikan justru muncul bukan dari kalangan internal koalisi.

Akan tetapi, perbedaan suara tersebut muncul dari luar koalisi. Kata Ariandi, dalam sistem multi partai, halhal semacam ini adalah sesuatu yang biasa, karena proses pemilihan terjadi secara akumulatif.

"Jadi artinya tidak hanya berdasarkan jumlah koalisi. Ada upaya juga di balik layar atau di balik proses yang terlihat oleh publik untuk mengamankan posisi," terangnya.

Kendati demikian, hal itu tidak cukup signifikan karena secara matematis Era Susanto pasti sudah berhitung dan mengetahui kalau angkanya (suara) akan lebih dominan dari M Irham.

Selain itu, dalam sistem multi partai, dirinya melihat bahwa tidak ada pola ideologis yang cukup kuat pada ruang partai, sehingga faktor kepentingannya sangat kuat sekali.

"Kita bisa lihat kalau polarisasi partai sangat kuat dan cukup dinamis untuk berubah-ubah. Dari awalnya yang bukan koalisi kemudian berbalik mendukung koalisi," ungkapnya.

Kemudian, ada hal lain yang dianggap cukup penting untuk dicermati yakni kemungkinan adanya pertarungan gengsi antara Bambang Pattijaya dari Partai Golkar dan Erzaldi Rosman dari Partai Gerindra.

Menurut Ariandi, hal tersebut cukup penting untuk diperhatikan karena setiap aktor tentu akan mencoba mengamankan (suara atau dukungan-red) di tingkat regionalnya masing-masing.

"Ketika bisa menguasai tingkat eksekutif di level daerah, setidaknya orang itu bisa memberikan pengaruh yang cukup besar dalam pemetaan suara untuk maju dan itu tentu sangat menguntungkan bagi nama-nama besar seperti Bambang Pattijaya dan Erzaldi Rosman," imbuhnya.

Diketahui Irham diusung Partai Gerindra, PAN, PKS dan PKB untuk maju sebagai calon Wakil Bupati Bangka Tengah. Partai Gerindra di Bangka Tengah periode 2019-2024 memiliki 3 kursi, PAN 3 kursi, serta PKB dan PKS masing-masing 1 kursi.

Berbekal usulan 8 kursi di DPRD Bangka Tengah itu, Irham maju sebagai calon Wakil Bupati Bateng, hingga akhirnya mengantongi 10 suara saat pemilihan, Senin pagi. Sementara Era Susanto maju sebagai calon wabup diusung oleh Partai Golkar, Nasdem, dan PPP. Di DPRD Bateng,

Golkar memiliki 4 kursi, Nasdem 3 kursi, dan PPP 3 kursi. Artinya, ada 10 kursi di DPRD Bateng yang mendukung Era untuk maju pemilihan wakil bupati, sampai akhirnya dia mengantongi 14 suara saat pemilihan di DPRD dan terpilih sebagai Wabup Bateng. (u2)

Sumber: Pos Belitung
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved