Berita Bangka

Menelusuri Jejak Syekh Cermin Jati Penyebar Islam di Bangka, Berpindah dari Mapur ke Tiang Tara

Tengkeu Sayyid Deqy menyebutkan Syekh Cermin Jati merupakan seorang ulama keturunan Hadhramaut Yaman yang menyebarkan Islam di Bangka.

|
Editor: Kamri
Bangkapos.com/Rifqi Nugroho
Musbar warga Desa Tiang Tarah, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka menunjukkan tempat-tempat yang diyakini menjadi pusat aktivitas penyebaran agama Islam oleh Syekh Cermin Jati. 

Setelah kembali lagi ke tanah Bangka, dari penelitian Tengkeu Deqy, mendapatkan jika Syekh Cermin Jati bersama anaknya Jati Suara berpindah dari daerah Mapur menuju kawasan Tiang Tarah.

Hal itu menurutnya, karena berbagai alasan untuk tetap menyebarkan agama Islam.

“Dari penelitian ditemukan banyak pecahan keramik-keramik kuno, menandakan dahulu, kawasan Bukit Keramat merupakan pusat aktivitas penduduk. Karena sungai di sebelah bukit juga memiliki aliran yang cukup besar sehingga kapal juga bisa bersandar,” tandasnya.

Salah satu warga Tiang Tarah bernama Musbar membenarkan hal itu'

Ia mengatakan sejarahnya tepat di atas bukit kawasan tersebut merupakan tempat permukiman kuno tokoh penyebar agama Islam. 

Tempat yang berada di atas bukit itu dipilih karena dirasa aman karena bisa mengamati siapa-siapa saja yang akan masuk wilayah tersebut.

“Dahulu untuk sampai ke area permukiman di atas bukit, harus melewati tujuh benteng pertahanan. Setiap benteng itu di tandai adanya anak sungai, atau disebut juga dengan lidah air,” kata Musbar.

20230326 Syekh Cermin Jati di Tiang Tara
Musbar warga Desa Tiang Tarah, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka menunjukkan tempat-tempat yang diyakini menjadi pusat aktivitas penyebaran agama Islam oleh Syekh Cermin Jati.

Tokoh warga Tiang Tarah itu juga mengatakan, jika seluruh aktivitas Syekh Cermin Jati bersama keluarga dan juga pengikutnya berpusat pada bukit yang diberi nama Bukit Keramat.

“Dulu semua aktivitas leluhur kita, Syekh Cermin Jati ada di bukit ini. Ada pendopo-pendopo untuk belajar agama, dan juga area yang digunakan untuk melakukan aktivitas memasak,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan jika dua bukit tersebut dahulu dialiri sungai besar dengan nama Sungai Remuding atau Sungai Gadong yang mampu dilewati kapal.

Itulah yang membuat sosok Syekh Cermin Jati dan keluarganya bisa sampai di area tersebut.

“Ini dulu ada sungai besar, kapal pun bisa masuk sampai di sini. Itu yang membuat leluhur kita, Syekh Cermin Jati bisa sampai di sini,” tambah Musbar. (Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

 

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved