Pos Belitung Hari Ini

Kesal Ditagih, Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Bunuh Pasiennya, Mbah Slamet Racuni 11 Korban

Pelaku bernama Tohari (45) alias Mbah Slamet asal Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, sudah tertangkap

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
Pos Belitung Hari Ini, Selasa 4 April 2023 

POSBELITUNG.CO, BANJARNEGARA - Warga di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dibuat geger dengan ditangkapnya seorang dukun pengganda uang yang melakukan pembunuhan berantai terhadap 11 korbannya.

Pelaku bernama Tohari (45) alias Mbah Slamet asal Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, sudah tertangkap. Polisi pun berhasil mengungkap motif hingga tersangka tega menghabisi nyawa para korban dengan cara diracun.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah sukarelawan, sebanyak 11 mayat berhasil dievakuasi dalam penggalian tanah yang dilakukan pada Senin (3/4/2023). Beberapa di antaranya terkubur dalam satu lubang pada sebidang kebun milik tersangka di Desa Balun.

Korban Paryanto (53) asal Sukabumi ditemukan pertama. Setelah dievakuasi dari lokasi penguburan, mayat-mayat tersebut langsung dibawa ke RSUD Hj Lasmanah Banjarnegara untuk diidentifikasi.

Pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Mbah Slamet terungkap berkat laporan GE ke polisi, yang merupakan anak seorang korban Paryanto (53), warga Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (27/3/2023) lalu.

Berdasarkan pengakuan dari GE pada Juli 2022, ia diajak bersama dengan ayahnya bertemu dengan pelaku Mbah Slamet di Wonosobo, Jawa Tengah. Korban Paryanto dan anaknya GE pergi dari Sukabumi menuju Wonosobo menggunakan bus.

Sesampainya di Wonosobo, mereka bertemu dengan Mbah Slamet dukun pengganda uang yang dimaksud. Ketika sampai di Wonosobo, pelaku Mbah Slamet mengajak korban ke rumahnya yang ada di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara.

Di rumahnya itu, korban menginginkan adanya tujuan penggandaan uang. Selepas itu, korban dan anaknya pulang lagi ke Sukabumi. Hingga pada Senin (20/3/2023) korban datang lagi dari Sukabumi ke Banjarnegara sendiri tanpa ditemani anaknya.

Korban diketahui tiba di Banjarnegara pada Kamis (23/3/2023) menggunakan kendaraan minibus hitam.

Sesampainya di rumah pelaku, korban sempat berkomunikasi dengan anaknya yang lain yaitu SL dan mengirim sebuah WhatsApp yang isinya sebagai berikut: "Ini di rumah Mbah Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal tidak ada kabar sampai Minggu langsung hubungi ke aparat," kata korban dalam kiriman pesan singkatnya kepada SL.

Kemudian pada Jumat (24/3/2023) komunikasi sudah tidak terhubung dan handphone dari korban sudah tidak aktif. Hingga akhirnya polisi dapat mengevakuasi korban yang sudah dikubur itu pada Sabtu (1/4/2023).

Atas dasar laporan GE, petugas Satreskrim Polres Banjarnegara segera melakukan penyelidikan hingga akhirnya menemukan jasad Paryanto terkubur di jalan setapak menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pada Sabtu (1/4/2023).

"Modus operandinya tersangka ini memiliki tangan kanan bernama BS. BS inilah yang mengupload info di Facebook bahwa Slamet adalah orang pintar. Akhirnya BS mempertemukan antara korban Paryanto dan Mbah Slamet," ujar Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto kepada Tribun saat konferensi pers, Senin (3/4/2023).

Namun dalam perjalanannya, pelaku Mbah Slamet ini merasa kesal karena ditagih terus oleh korban terkait penggandaan uang yang dijanjikan.

"Pelaku kesal kemudian memberikan minuman potas kemudian membunuhnya dan menguburnya di jalan setapak menuju hutan Wanayasa. Motifnya kesal sering ditagih oleh korban. Selain itu, Slamet takut akan dilaporkan hingga korban akhirnya diracun," terangnya.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved