Pos Belitung Hari Ini

Kesal Ditagih, Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Bunuh Pasiennya, Mbah Slamet Racuni 11 Korban

Pelaku bernama Tohari (45) alias Mbah Slamet asal Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, sudah tertangkap

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
Pos Belitung Hari Ini, Selasa 4 April 2023 

Mbah Slamet diketahui sudah menjadi dukun pengganda uang sekitar 5 tahun.

"Tersangka menjanjikan dapat menggandakan uang sampai Rp5 miliar. Pengakuan tersangka melakukan penipuan kepada lima orang yang masing-masing dari mereka ada yang memberikan uang Rp40 juta sampai yang Rp50 juta," terangnya.

Agar para korban percaya, tersangka juga sempat memberikan uang pada korbannya Rp11 juta sebagai hasil penggandaan. Uangnya yang didapat tersangka dipakai untuk bayar utang.

"Korban sementara masih satu dan masih pengembangan apabila ada korban lain," ungkap Kapolres.

Adapun pasal yang dikenakan adalah Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati dan seumur hidup. Kapolres mengingatkan agar berhati-hati dengan modus penipuan dan penggandaan uang.

11 Mayat

Polisi menemukan 10 korban pembunuhan yang dilakukan seorang dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Setelah melakukan penggalian ternyata ada 10 mayat lagi korban pembunuhan Mbah Slamet si dukun pengganda uang.

Penemuan mayat-mayat tersebut sontak membuat geger warga setempat. Dengan penemuan tersebut total mayat yang ditemukan saat ini berjumlah 11.

"Hari ini kami kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama dengan lokasi kemarin, lahan adalah milik pelaku," ujar Kasat Reskrim Polres Banjarnegara, AKP Bintoro Thio Pratama.

Istri Mbah Slamet, Sanem, menyebut tidak tahu menahu sang suami terlibat pembunuhan keji terhadap 11 orang. Bahkan Sanem mengaku sudah ditelantarkan suami sejak setahun belakangan.

"Apa aktivitasnya saya tidak tahu, saya saja ditelantarkan selama satu tahun ini," kata Sanem.

Sanem juga menyebut memang sering ada tamu datang ke rumahnya yang bertingkat dua itu. Tetapi dirinya tidak mengetahui secara persis maksud kedatangan para tamu tersebut.

"Saya cuma disuruh buatkan teh," kata Sanem.

Jarang Bergaul dengan Warga

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved