Berita Belitung

Kronologi Bayi di Belitung Lahir Diterangi Senter hingga Meninggal, Wabup Minta Intensifkan IGD

Saat kondisi mati listrik, Rabu (17/5/2023) malam, Heni melahirkan putranya di ruang bersalin di Puskesmas Sijuk diterangi lampu senter.

Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Pasangan Heni dan Yusriadi saat ditemui Pos Belitung di rumahnya, Desa Sijuk, Senin (22/5/2023). 

Menurutnya memang Puskesmas Sijuk belum memiliki pelayanan IGD 24 jam, namun untuk pelayanan bersalin memang dapat dilakukan melalui sistem on call atau panggilan.

Enggan mengonfirmasi lebih lanjut soal cadangan listrik saat listrik mati, Lilis memastikan persoalan ini akan menjadi evaluasi pihaknya. Termasuk pihaknya akan segera mengaktifkan IGD 24 jam di puskesmas tersebut. 

Ia juga membantah pasien melahirkan di teras puskesmas, namun pasien dilahirkan di dalam ruangan puskesmas. 

"Kami memohon agar menyampaikan kebenaran ini. Kalau ada kekurangan, kami tidak menghindar, tapi kalau tidak benar kami juga sedih," ucapnya.

Intensifkan IGD 24 Jam

Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengumpulkan pemangku kepentingan menindaklanjuti terjadinya kasus bayi meninggal dunia beberapa jam setelah ibu bayi, Heni melahirkan saat mati listrik di Puskesmas Sijuk. Isyak pun menginspirasi agar Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam di Puskesmas Sijuk dapat beroperasi. 

"Saya sejak 4 tahun lalu meminta ini dipersiapkan. Namun karena keterbatasan SDM yang ada di Belitung itu menjadi kendala. Dalam rapat pagi tadi saya meminta itu harus ada, dalam waktu sesegera mungkin, apapun alasannya itu harus ada," katanya, setelah menemui Heni di rumahnya, di Desa Sijuk, Senin (22/5/2023). 

Dalam radius Desa Air Seruk Air Selumar, Sungai Padang, Pelepak Pute, dan Desa Sijuk memang tidak ada fasilitas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan 24 jam. Berbeda dengan wilayah utara yang sudah memiliki Puskesmas Tanjung Binga sudah ada. 

Isyak mengatakan, kejadian ini sebagai musibah yang bisa dijadikan momentum untuk pelayanan publik.

"Walaupun kita tahu semua kehendak Tuhan, tapi dibalik ini ada hikmah untuk melakukan perbaikan," jelasnya. 

Ia pun meminta dinas kesehatan dapat mensosialisasikan peran panggilan emergency 119. Atas kejadian tersebut, Isyak mengatakan telah menegur bidan agar dapat lebih inovatif dalam memberikan pelayanan.

"Kalau di Puskesmas mati lampu, rujuk lah ke rumah sakit yang pasti hidup lampunya. Ini bagaimana mengambil keputusan dengan tepat," jelasnya. 

Ia juga berharap agar pelayanan kesehatan yang sudah bagus, tapi karena ada kelalaian atau kekurangan malah justru menjustifikasi tenaga medis yang sudah bekerja sepenuh hati.

"Ini bukan saatnya untuk memojokkan siapapun, ini saatnya melakukan perbaikan-perbaikan," tuturnya. (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari) 

Sumber: Pos Belitung
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved