Heryawandi Sebut Anggaran Penanggulangan Stunting di Babel Jangan Sampai Habis Hanya untuk Seremoni

kami mendukung. Bahkan kami mengharapkan penanganan stunting bukan hanya penanganan saja. Tetapi sebelum terjadi, apa masalahnya ketika bayi atau...

Freepik/pikisuperstar
Ilustrasi stunting pada anak. 

POSBELITUNG.CO -- Penggunaan anggaran untuk penanganan stunting di Bangka Belitung ( Babel ), menjadi sorotoan DPRD Babel.

Anggota DPRD Babel Heryawandi mengatakan, penanganan stunting merupakan persoalan nasional, bukan hanya di daerah Provinsi Bangka Belitung.

Karenanya, Heryawandi yang juga merupakan Politikus Golkar menjelaskan, penggunaan anggaran untuk penanganan stunting tidak habis hanya untuk perjalanan dinas PNS, rapat dan kegiatan seremoni.

"Ini menjadi gerakan bersama-sama dalam menangani stunting. Tentu jangan banyak fokus pada penanganan saja, tetapi pencegahan dan edukasinya," kata Anggota Komisi IV, DPRD Bangka Belitung Heryawandi, Minggu (23/7/2023).

Heryawandi juga menjelaskan, adanya keinginan Pj Gubernur Bangka Belitung ingin menambah anggaran untuk penanganan stunting, tentunya didukung oleh DPRD Bangka Belitung.

"Tentu kami mendukung. Bahkan kami mengharapkan penanganan stunting bukan hanya penanganan saja. Tetapi sebelum terjadi, apa masalahnya ketika bayi atau anak-anak digolongkan stunting, harus ada pencegahan tidak bicara pengobatan saja," tuturnya.

Alokasi anggaran belum tepat guna

Jika bicara anggaran stunting lebih luas lagi, lanjutnya, bukan hanya pengobatan tetapi juga pencegahan.

Baca juga: Biodata Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel yang Dulunya Seorang Prajurit Berpengalaman

Baca juga: Binaragawan Bali Justyn Vicky Meninggal Setelah Gagal Angkat Barbel 210 Kg, Leher Patah

Baca juga: Catat Jadwal dan Tata Cara Daftar Bintara TNI AD Reguler dan Khusus TA 2023 Dibuka hingga 11 Agustus

"Karena ini kaitan dengan anggaran pembahasan di APBD perubahan, termasuk kaitan dengan APBD 2024. Angkanya tidak tahu persis. Tetapi kami anggap belum maksimal, mesti dilakukan evaluasi supaya stunting di Babel bisa menurun," tegasnya.

Sorotan yang disampaikan Anggota DPRD Babel ini bersamaan dengan sikap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), yang menyoroti soal alokasi anggaran yang dinilai masih belum tepat guna.

Satu di antaranya terkait anggaran untuk stunting.

"Mudah-mudahan tidak terjadi di Babel, tentu kami akan telaah kembali, melalui dinas-dinas terkait akan kami bedah. Karena ini ada tradisi di OPD anggaran besar didominasi pada seremoni," kata Heryawandi.

Hal senada disampaikan Anggota DPRD Babel, Azwari Helmi. Ia mendukung upaya penuntasan stunting di Bangka Belitung, terutama di Kabupaten Bangka Barat yang paling tinggi kasusnya.

Masih tinggi

Berdasarkan Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Babel, prevalensi stunting di Bangka Barat yakni 23,5 persen, di mana ada 9 desa yang angka stuntingnya tinggi.

"Kalau kami DPRD Babel sangat setuju sekali. Tetapi memang kenyataan di desa-desa di Bangka Barat ditemukan stunting itu. Apabila ingin menambah anggaran tentu kami dukung," ujarnya.

Politikus PPP ini juga mengingatkan pemerintah agar anggaran penanggulangan stunting tidak hanya habis untuk perjalanan dinas yang dirasakan kurang efektif.

Baca juga: HP OPPO A58 Rilis Agustus di Indonesia, RAM 6 GB, Harganya Rp2 Jutaan, Speknya Menggoda

Baca juga: Kalender 2023, Daftar Tanggal Merah Juli 2023, Lengkap Libur Nasional dan Hari Besar Internasional

Baca juga: 10 Contoh Soal CPNS 2023 Lengkap Kunci Jawaban dan Pembahasan TWK

"Walaupun itu memang tugas, tetapi perlu berhemat dalam upaya membantu biaya stunting dan biaya lain lain. Ini untuk membantu kemiskinan, karena stunting satu di antaranya karena miskin. Sehingga persoalan kemiskinan harus dituntaskan," terangnya.

Helmi mengharapkan, program yang digulirkan pemerintah untuk dapat tersentuh langsung ke masyarakat dan tepat sasaran.

"Kita mengharapkan menyentuh langsung kepada rakyat. Kalau DPRD Babel mengharapkan duit rakyat itu kembali ke rakyat lagi. Gunakan anggaran itu semaksimal mungkin untuk rakyat. Kami akan mengawasi dan mengontrol bagaimana pelaksanaan di desa-desa," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Penjabat Gubernur Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu menyoroti angka stunting yang berada di angka 18,5 persen pada tahun 2022.

Hal ini disampaikannya dalam acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat provinsi di Desa Kacung, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Kamis (20/7/2023).

"Mungkin kita bangga (jumlah stunting, red) di bawah rata-rata nasional. Tetapi dari tahun 2021 ke 2022, awalnya 18,6 persen, hanya turun 0,1 persen menjadi 18,5 persen," ujar Suganda.

Menurut Suganda, harus ada usaha yang lebih keras dan anggaran jauh lebih besar yang digelontorkan untuk mengatasi minimnya penurunan jumlah stunting di Bangka Belitung setiap tahunnya.

"Saya sudah mengintruksikan pada Kepala Bappeda untuk menyisir anggara pada OPD khususnya Pemprov, yang kira-kira tidak tepat sasaran untuk dipangkas saja. Dialihkan bagaimana program stunting ini bisa dientaskan provinsi ini," tegasnya.

Ia menambahkan, satu lagi program dari Pemerintah Provinsi Babel yang harus didukung oleh pemerintah daerah, yakni mengentaskan Bangka Belitung dari angka kemiskinan ekstrem.

"Saya sudah menghitung, berapa angka dan anggaran yang harus dianggarkan. Mudah-mudahan niat baik kita didukung oleh DPRD kita, kita mungkin provinsi pertama yang keluar dari kemiskinan ekstrem di Indonesia," tambahnya.

Baca juga: Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 10 5G, Reno 10 Plus, dan Reno 10 Pro Plus, Desain Ultra Slim Body

Baca juga: Harga HP Oppo di Juli 2023: OPPO A57, OPPO Reno8 Pro hingga OPPO Find X5 Pro,

Baca juga: 60 Contoh Soal dan Kunci Jawaban Pilihan Ganda PAT IPS Kelas 7 Semester 2

Untuk diketahui, anggaran stunting di Kepulauan Bangka Belitung dialokasikan melalui belanja satker pemerintah pusat, DAK fisik, DAK nonfisik, dan dana desa.

Berdasarkan data pada Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara, alokasi anggaran dengan tagging stunting di Babel makin menurun dari tahun 2019-2022.

Anggaran intervensi stunting paling tinggi pada tahun 2019 sebesar Rp120,03 miliar, kemudian menurun drastis pada tahun 2020 menjadi Rp80,08 miliar.

Alokasi anggaran ini terus mengalami penurunan hingga 2022, dari Rp71,78 miliar di tahun 2021 menjadi Rp45,62 miliar.

Apa itu Stunting?

Stunting merupakan suatu gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kurang gizi.

Hal ini juga dapat ditandai dengan panjang atau tinggi badan yang berada di bawah standar.

Pencegahan stunting ini bisa dilakuka sejak dini, seperti ketika masih hamil. Maka dari itu, ibu hamil juga perlu untuk memenuhi kebutuhan gizinya sehari.

Spesialis Gizi Klinis di Siloam Hospital, dr Adinda Maharani mengatakan dalam mencegah stunting, Ibu hamil penting mengenal asupan gizi selama masa kehamilan. Nutrisi yang harus terpenuhi oleh ibu hamil akan tergantung pada usia kehamilannya.

Kata dr Adinda, ada tiga hal yang harus dipenuhi dalam mencegah stunting diantarnya memenuhi kebutuhan protein, lemak, dan karbohidrat.

Untuk mencegah resiko stunting pada ibu hamil harus diawasi dan evaluasi seperti rutin melakukan kontrol, perikasa lingkar lengan . Apabika kurang 23 cm bisa diangga beresiko stunting.

"Ibu hamil penting mengenal stunting dan nutrisi yang dibutuhkan. Selain itu kontrol saat hamil ini menjadi upaya penting mencegah stunting.penderita anemia beresiko stunting dan harus lebih waspada terkena stunting," ujar dr Adinda kepada saat bincang sehar bersama Bangka Pos, Kamis (21/7/2023).

Dia menyebut, periode pertama anak lahir menjadi langkah pertama yang harus diperhatikan dalam pemenuhan gizi, seperti makanan pendamping asi (Mpasi).

Kandungan MPASI yang direkomendasikan adalah menu makanan yang mengandung gizi lengkap dan seimbang, berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

"Mpasi dan makanan pendamping asi ini penting untuk dipenuhi. Dimana periode emas anak ini usia 2 tahun, kalau sudah diatas 2 koreksi ini lebih ke pertumbuhan," ungkapnya.

dr Adinda menyebut, anak yang terkenal stunting pada umumnya memiliki daya tahan tubuh yang cendrung lemah atau mudah sakit. Sementara secara prilaku, anak yang stunting alami ganguan kondisi kronis seperti gangguan fokus jangka pendek.

"Untuk mengetahui anak stunting, bisa dilihat grafik pertumbuhan anak. Yang paling gampang ini harus penuhi tiga bintang yakni protein, lemak, dan karbohidrat. Bisa dari telur dan lainnya. Kebutuhan anak ini harus diteliti setiap bulannya, seperti porsi makan dan MPasi," ucapnya.

"Jangan takut datang ke puskesmas dan posyandu terdekat untuk periksa kesehatan ibu hamil ataupun tumbuh kembang anak," sarannya.

(*/Bangkapos.com/Riki Pratama)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved