Ayah Bripda Ignatius Diberitahu Anaknya Sedang Sakit di Jakarta: Tiba di RS Ternyata Sudah Meninggal

Sesampaikan di RS Polri, Y Pandi dan istri barulah menerima kenyataan bahwa anak kesayangan mereka meninggal dunia dengan luka tembak di leher...

|
capture/YouTube/TribunPontianak
Muncul kejanggalan dibalik kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (kanan), sang ayah, Y Pandi (tengah) mengungkap kabar awal dari Mabes Polri. 

POSBELITUNG.CO -- Y Pandi, ayah dari korban polisi yang tewas ditembak rekannya di Cikeas Bogor mengaku menerima telepon dari Mabes Polri

Seperti diketahui, seorang anggota Polri asal Kabupaten Melawi Kalimantan Barat (Kalbar) berinisial Bribda Ignatius Dwi Frisco Sirage (21) meninggal dunia diduga akibat tembakan senjata anggota Polri di di Cikeas Bogor.

Dari informasi yang dihimpunnya, saat ini jasad korban telah di bawa ke Kabupaten Melawi untuk dimakamkan.

Y Panda, ayah korban polisi yang tewas ditembak dalam telepon itu diberitahu bahwa anaknya Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF) Sirage sedang sakit.

Informasi tersebut ia dapatkan pada hari Minggu (23/7) siang.

Y Pandi awalnya tidak percaya. 

Lantaran, Y Pandi pada malam kejadian atau Sabtu (22/7) sempat melakukan video call dengan putranya anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri itu.

"Awalnya nggak percaya hoax, tapi kami ditelepon lagi oleh Polres Melawi untuk memberitahukan bahwa anak bapak ibu yang bernama Rico sedang sakit keras dan berada sekarang berada di rumah sakit Polri Kramat Jati di ruangan ICU," kata dia mengutip Kompas TV.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Manggar, Berawal dari Tabrak Gundukan Tanah, 1 Orang Meninggal dan 9 Luka-luka

Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 17-18 Tema Pamflet Wisata, Kurikulum Merdeka

Baca juga: Biodata Tibrata Putra Sambo yang Lolos Akademi Kepolisian 2023, Jadi Penerus Ayah di Polri

Dalam telepon tersebut, dirinya dan sang istri diminta untuk segera berangkat ke Jakarta untuk melihat kondisi anaknya.

Keduanya pun berangkat dengan difasilitasi.

Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Y Panji.
Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Y Panji. (Istimewa via Tribun Pontianak)

Dari Kabupaten Melawi ke Pontianak dibutuhkan waktu sekitar 10 jam.

Ia pun beserta sang istri baru berangkat ke Jakarta pada Senin (24/7/2023).

Sesampaikan di RS Polri, Y Pandi dan istri barulah menerima kenyataan bahwa anak kesayangan mereka meninggal dunia dengan luka tembak di leher.

"Ketika tiba langsung ke RS Polri Kramat Jati dan barulah kemudian diberitau bahwa anak kami meninggal dunia," tutur Y Pandi.

Pihak keluarga juga langsung beritahu terkait peristiwa penembakan tersebut.

Keluarga akan Ambil Langkah Hukum

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved