Ayah Bripda Ignatius Diberitahu Anaknya Sedang Sakit di Jakarta: Tiba di RS Ternyata Sudah Meninggal
Sesampaikan di RS Polri, Y Pandi dan istri barulah menerima kenyataan bahwa anak kesayangan mereka meninggal dunia dengan luka tembak di leher...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
POSBELITUNG.CO -- Y Pandi, ayah dari korban polisi yang tewas ditembak rekannya di Cikeas Bogor mengaku menerima telepon dari Mabes Polri.
Seperti diketahui, seorang anggota Polri asal Kabupaten Melawi Kalimantan Barat (Kalbar) berinisial Bribda Ignatius Dwi Frisco Sirage (21) meninggal dunia diduga akibat tembakan senjata anggota Polri di di Cikeas Bogor.
Dari informasi yang dihimpunnya, saat ini jasad korban telah di bawa ke Kabupaten Melawi untuk dimakamkan.
Y Panda, ayah korban polisi yang tewas ditembak dalam telepon itu diberitahu bahwa anaknya Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF) Sirage sedang sakit.
Informasi tersebut ia dapatkan pada hari Minggu (23/7) siang.
Y Pandi awalnya tidak percaya.
Lantaran, Y Pandi pada malam kejadian atau Sabtu (22/7) sempat melakukan video call dengan putranya anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri itu.
"Awalnya nggak percaya hoax, tapi kami ditelepon lagi oleh Polres Melawi untuk memberitahukan bahwa anak bapak ibu yang bernama Rico sedang sakit keras dan berada sekarang berada di rumah sakit Polri Kramat Jati di ruangan ICU," kata dia mengutip Kompas TV.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Manggar, Berawal dari Tabrak Gundukan Tanah, 1 Orang Meninggal dan 9 Luka-luka
Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 17-18 Tema Pamflet Wisata, Kurikulum Merdeka
Baca juga: Biodata Tibrata Putra Sambo yang Lolos Akademi Kepolisian 2023, Jadi Penerus Ayah di Polri
Dalam telepon tersebut, dirinya dan sang istri diminta untuk segera berangkat ke Jakarta untuk melihat kondisi anaknya.
Keduanya pun berangkat dengan difasilitasi.
Dari Kabupaten Melawi ke Pontianak dibutuhkan waktu sekitar 10 jam.
Ia pun beserta sang istri baru berangkat ke Jakarta pada Senin (24/7/2023).
Sesampaikan di RS Polri, Y Pandi dan istri barulah menerima kenyataan bahwa anak kesayangan mereka meninggal dunia dengan luka tembak di leher.
"Ketika tiba langsung ke RS Polri Kramat Jati dan barulah kemudian diberitau bahwa anak kami meninggal dunia," tutur Y Pandi.
Pihak keluarga juga langsung beritahu terkait peristiwa penembakan tersebut.
Keluarga akan Ambil Langkah Hukum
| Bolehkah Gali Emas di Tanah Sendiri, Usai 2 Warga di Sukabumi Ditangkap Polisi |
|
|---|
| Aipda Fachrurohim dan Bripka Alex Janjikan Masuk Akpol Lewat Jalur Kuota Kapolri, Raup Rp2,6 Miliar |
|
|---|
| Gegara Nyogok Ingin Masuk Akpol, Korban Kehilangan Uang Rp2,6 Miliar |
|
|---|
| Pesepak Bola Asal Mengkubang Belitung Timur Kembali Masuk Timnas Putri Senior Indonesia |
|
|---|
| Demi Anak Masuk Akpol, Dwi Setor Rp2,6 Miliar ke 2 Oknum Polisi Pekalongan, Tapi Gagal |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.