Berita Pangkalpinang

Bertanam Hidroponik Mendulang Cuan

Kata Anis, berbagai macam sayuran hidroponik seperti selada, sawi, green ini dijual dengan kisaran harga Rp25 ribu hingga Rp35 ribu.

Penulis: Rusaidah |
Bangka Pos/Sela Agustika
Petani sayuran hidroponik di Pangkalpinang Anis saat mengontrol penyemaian bibit hidroponik. 

POSBELITUNG.CO, PANGKALPINANG - Di tengah ketidakstabilan harga komoditi bahan dapur ataupun jenis komoditi lainnya, sayuran hidroponik ternyata menjadi komoditi dengan harga jual yang relatif stabil ketimbang harga jual sayuran yang ditanam secara konvesional atau menggunakan media tanah.

Tidak hanya itu, dari segi keuntungan yang diperoleh, bertanam hidroponik bisa mendulang cuan yang menggiurkan.

Hal tersebut diakui langsung oleh petani sayuran hidroponik di Pangkalpinang, Anis. Dia yang kurang lebih sudah tiga tahun bergelut di bidang hidropinik ini mengungkap, jika harga jual sayuran hidroponik relatif stabil.

Kata Anis, berbagai macam sayuran hidroponik seperti selada, sawi, green ini dijual dengan kisaran harga Rp25 ribu hingga Rp35 ribu tergantung dengan jenis sayuran.

"Kalau tanamam hidroponik sejauh ini harganya bisa dikatakan relatif stabil, kita yang sudah menjalakan usaha hidroponik ini harga jualnya masih di rentang Rp25 ribu per kilogram untuk jenis sawi, sayur hijau dan untuk selada memang lebih tinggi Rp35 ribu per kilogram. Tapi dari segi keuntungan cukup cuan," ungkap Anis kepada Bangka Pos Group, Kamis (10/8).

Dia menyebut, peminat sayur hidroponik sendiri di Kota Pangkalpinang cukup tinggi, terlebih restoran ataupun UMKM yang banyak menggunakan sayur hidroponik.

"Pemasaran sayur hidroponik lebih banyak disuplai ke restoran, rumah makan, UMKM yang jualan kebab atau lainnya. Tapi ada juga masyarakat lokal yang beli langsung ataupun pedagang di pasaran yang beli untuk dijual lagi ke pasar," kata Anis.

Sementara itu dalam satu kali panen dirinya bisa meraup cuan jutaan rupiah. Bahkan peluang bisnis di bidang hidroponik ini ternyata mulai dilirik masyarakat. Pasalnya selain mendapatkan sayuran dengan kualitas yang sehat, prosesnya penanaman lebih mudah dan modern, serta keuntungan yang didapat juga cukup menggiurkan.

"Untuk penanaman dengan metode hidroponik ini bisa dikatakan cukup mudah, dari proses penyemaian hingga panen ini butuh waktu kurang lebih 40 hari dan kemarin kita barusan panen 4 modul meja dengan total kurang lebih 140 kilo sayuran dan keuntungannya lumayan juga hanya pengontrolam air yang memang harus selalu stay," ujarnya.

Anis menyebut, bibit sayuran yang ditanam untuk sayuran hidroponik ini merupakan bibit kombinasi lokal dan import dari Belanda.

"Bibit untuk penyemaian ini kita beli di toko pertanian biasa, kecuali memang untuk selada kita kirim dari luar yakni Belanda karena dari sisi bobotnya lebih berat dan kualitas juga bagus," ucapnya.

Tingginya peminat sayur hidroponik ini juga diakui oleh petani sayuran hidroponik, Herry. Dia menyebut para konsumen yang banyak mencari sayuran hidroponik ini didominasi para pelaku usaha dan masyarakat.

"Untuk harga sayur hidroponik saat ini relatif stabil, tapi ketika sayuran tanah melimpah, permintaan ada pengaruh juga biasanya, pakcoi dan selada ikut terdampak," ungkap Herry.

Diakuinya, harga jual sayuran hidroponik memang cenderung lebih tinggi dibandingan dengan sayuran konvensional dikarenakan harga pokok produksinya yang lebih tinggi.

"Untuk sayuran hidroponik ini adanya biaya investasi green house serta fasilitas pendukung merupakan biaya yang tinggi di awal budidaya hidroponik.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved