Berita Belitung
Kades Juru Seberang Resah Tambang Ilegal Sebabkan Jalan Putus, Layangkan Surat ke Bupati Belitung
Kepala Desa Juru Seberang Adriansyah mengaku resah dengan aktivitas tambang timah dan pasir ilegal yang menyebabkan jalan di desa putus.
Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Kepala Desa Juru Seberang Adriansyah mengaku resah dengan aktivitas tambang timah dan pasir ilegal yang menyebabkan jalan di desa putus hampir dua meter.
Makanya, ia pun melayangkan surat ke Bupati Belitung agar dilakukan penertiban total aktivitas tambang yang beroperasi di desa tersebut.
"(Jalan) itu termasuk aset desa, jangan kami yang disalahkan pihak terkait. Sekarang kami melihatnya (aktivitas tambang) juga semrawut, sudah tidak kondusif. Makanya kami meminta ditutup semuanya dulu, nanti gimana kebijakan desa dan kabupaten," kata Adriansyah kepada Posbelitung.co, Kamis (5/10/2023).
Dalam surat tertanggal 4 Oktober 2023, tertulis bahwa tambang timah dan pasir ilegal itu beroperasi siang dan malam di wilayah yang merupakan Kawasan Hutan Lindung, Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Berang, dan IUP HKm Seberang Bersatu.
Aktivitas pertambangan juga telah banyak merusak ekosistem hutan dan pesisir, mangrove, dan aset desa.
Maka atas dasar hal tersebut, Kepala Desa memohon Bupati Belitung bisa membentuk tim untuk menertibkan tambang ilegal secara menyeluruh dan tanpa terkecuali.
Adriansyah mengatakan, langkah yang dilakukan pihaknya bukan berarti tidak memikirkan masyarakat.
Apalagi hampir 85 persen masyarakat desa Juru Seberang saat ini bekerja menambang timah karena pekerjaan di sektor lain yang juga sulit.
"Di Desa Seberang hampir 90 persen hutan lindung dan dari 1989 ada IUP PT Timah , memang tidak dipungkiri tetap ada tambang. Makanya bagi kami simalakama, jangan sampai kades dipermasalahkan karena dianggap membiarkan," tuturnya.
"Selama ini kami tidak menyuruh, tapi juga tidak melarang, karena untuk alasan ekonomi. Sedangkan melaut hasilnya tidak memuaskan dan ongkosnya besar. Memang sebelumnya sebagian besar masyarakat nelayan, beralih ke tambang," jelas Adriansyah.
Selama ini, lanjutnya, pemerintah desa seakan tutup mata atas persoalan tersebut karena sebagai kebijakan atas masyarakat, mengingat tak ada alternatif pekerjaan lain yang bisa diberikan.
Makany,a dia berharap Pemkab Belitung memiliki kebijakan untuk perbaikan jalan di desa bekerjasama dengan pihaknya, termasuk solusi alternatif pencarian bagi masyarakat.
"Kalau bisa ada solusi masalah pertambangan di desa kani, karena masyarakat kami lagi yang jadi tumbal, masuk sel lagi, karena memang salah. Tapi mau tidak mau mereka kerjakan karena tidak ada pekerjaan lain. Kami minta solusi dari pihak terkait ke depan," tuturnya.
(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)
| Jabat Ketua DPC PDIP Belitung, Wahyudi Wirayudha Jadi Ketua Termuda di Babel |
|
|---|
| 20 Remaja Terpilih di Belitung Ikut Intensive Course Gerak Dampak Academy |
|
|---|
| Pembatasan Jam Malam Remaja di Belitung Disosialisasikan, Selaras Gerakan IKAN BELANAK |
|
|---|
| 41 Kasus Kekerasan Anak di Belitung, DSPPPA Deklarasikan Gerakan “Ikan Belanak” untuk Lindungi Anak |
|
|---|
| Bupati Belitung Timur Tekankan Semangat Kreativitas Generasi Muda |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.