Sang Ibu Syok saat Gerebek Anaknya Lagi Baring Bareng Pria di Rumah Kontrakan di Pangkalpinang

Pelaku dan korban ngobrol-ngobrol dengan posisi berdampingan di atas kasur, selanjutnya pelaku merayu korban dan mengajak korban untukmelakukan ...

|
banjarmasinpost.co.id/kompas.com
Ilustrasi__ Sang Ibu Syok saat Gerebek Anaknya Lagi Baring Bareng Pria di Rumah Kontrakan di Pangkalpinang 

Bagi remaja perempuan juga menjadi perhatian khusus karena bisa menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan.

Baca juga: Bacaan Doa Iftitah dalam Sholat Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya

Baca juga: Harga HP OPPO Find N3 Flip Terbaru November 2023 dan Spesifikasi, Diusung 3 Kamera Flagship

Baca juga: Harga HP Oppo Reno10 5G Terbaru November 2023 dan Spesifikasi, Desain Bodi Nyentrik dan Kamera Unik

Berikut ini tips yang bisa dilakukan oleh orangtua agar anak-anak remajanya tak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

1. Orangtua Wajib Punya Penilaian dan Sikap Sendiri Soal Pendidikan Reproduksi yang Baik dan Benar

Apabila orangtua ingin memberikan pengertian soal pencegahan pergaulan bebas, wajib untuk dimulai dari pendirian orangtua sendiri.

Setidaknya, orangtua memiliki penilaian dan sikap yang sudah mantap soal pendidikan reproduksi.

Orangtua wajib untuk saling berdiskusi dan mengambil peran. Jangan hanya dilimpahkan pada salah satu pihak saja.

Melansir dari University of Delaware, orangtua bisa berdiskusi sambil saling menanyakan beberapa pertanyaan ini:

a. Apa yang aku pikirkan mengenai remaja yang aktif secara seksual?

b. Sudahkah aku memberikan pengertian tentang batasan soal berhubungan romantis pada anakku?

c. Bagaimana pengalaman saat remaja dulu mengenai kesehatan reproduksi dan kaitannya dengan hubungan romantis?

d. Bagaimana pendapatku tentang penggunaan kontrasepsi di kalangan remaja?

2. Berikan Pengetahuan Soal Kesehatan Reproduksi dan Kaitannya dengan Pergaulan Bebas

Tentunya orang tua sudah mempelajari lebih dalam lagi, apa saja dampak pergaulan bebas terhadap kesehatan reproduksi.

Setelah itu, orangtua bisa menyampaikannya pada anak. Mungkin bingung bagaimana caranya.

Memang memberikan pengertian soal kesehatan reproduksi memerlukan waktu dan proses.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved