Berita Pangkalpinang

60 Warga di Kota Pangkalpinang Terserang DBD di Awal 2024

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, jumlah kasus DBD di wilayah itu tercatat sebanyak 60 pada Januari-Februari 2024.

Penulis: Suhendri CC | Editor: Novita
Pixabay.com
Ilustrasi nyamuk penyebab demam berdarah. 60 Warga di Kota Pangkalpinang Terserang DBD di Awal 2024 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Demam berdarah dengue (DBD) menyerang puluhan warga di wilayah Kota Pangkalpinang pada awal 2024.

Untuk menekan jumlah kasus DBD, upaya pemberantasan sarang nyamuk bakal terus dilakukan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, jumlah kasus DBD di wilayah itu tercatat sebanyak 60 pada Januari-Februari 2024.

Rinciannya, 24 kasus terjadi di bulan Januari dan 36 kasus di bulan Februari.

Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yang totalnya hanya 24 kasus.

"Kasus DBD selama tahun 2024 ini memang meningkat jika kita bandingkan dengan tahun sebelumnya di musim yang sama,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Masagus M Hakim, Rabu (6/3/2024).

Hakim menyebutkan, tren peningkatan kasus DBD memang terjadi saat musim hujan seperti sekarang.

Sebab, perkembangan jentik nyamuk penyebab demam berdarah dengue, yakni Aedes aegypti, menjadi lebih cepat.

“Sehingga dugaan kami, genangan air di musim hujan menjadi salah satu penyebab DBD," ucapnya.

Menurut Hakim, upaya yang harus dilakukan selanjutnya adalah melakukan mitigasi persebaran kasus DBD agar lebih terkendali.

Adapun upaya pencegahan demam berdarah dengue yang bisa dilakukan, yakni menerapkan PSN (pemberantasan sarang nyamuk), 3M (menguras, menutup, mendaur ulang) plus, pemberian vaksin DBD.

"Apabila jumlah nyamuk Aedes sebagai penyebab DBD ditekan, maka jumlah media transmisi DBD menjadi minimal dan diharapkan adalah penurunan jumlah kejadian DBD. Salah satu upaya pencegahan, biotizen disarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan, menimbun barang bekas yang tidak terpakai, menghilangkan genangan air, menaburkan bubuk abate, dan melakukan vaksinasi DBD," tutur Hakim.

Dia juga meminta masyarakat mengenal gejala fase awal DBD seperti demam tinggi mendadak, sakit kepala parah, nafsu makan berkurang, nyeri otot dan sendi yang parah, serta ruam kulit.

"Kasus DBD ditandai dengan empat manifestasi klinis utama yaitu demam tinggi, fenomena hemoragik, dan sering kali hepatomegali dan kegagalan sirkulasi," ujarnya.

(t2)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved