Berita Belitung Timur

Bagaimana Nasib Fuk Njan Warga Hilang di Belitung Timur? Kades Bentaian Coba Cara Adat Ini

Memasuki hari ke-4 proses pencarian terhadap Fuk Njan (52) warga hilang di Belitung Timur masih belum membuahkan hasil.

Editor: Kamri
ISTIMEWA
Proses pencarian Fuk Njan, warga Desa Bentaian, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur. Memasuki hari ke-4 pada Kamis (21/3/2024), proses pencarian terhadap Fuk Njan (52) warga hilang di Belitung Timur masih belum membuahkan hasil. 

Diketahui, pada Senin (18/3/202) Fuk Njan berangkat menuju ke sungai di jembatan 2 di perkebunan sawit milik sebuah perusahaan, dengan maksud untuk mencari ikan dan udang dengan cara turun ke pinggir sungai.

Ia diketahui biasanya pulang mencari ikan padai sore hari.

Namun hingga pukul 18.30 WIB, ia belum juga pulang ke rumahnya.

Pihak keluarga berusaha mencari Fuk Jan di tempat ia mencari ikan.

Namun pihak keluarga hanya menemukan kendaraan, sandal dan peralatan korban di pinggir jembatan.

Sedangkan Fuk Jan tidak jelas keberadaannya.

Keluarga korban berusaha melakukan pencarian terhadap korban hingga sore hari kemarin.

Namun hingga pagi harinya, korban tidak juga ditemukan.

Hal itu kemudian membuat pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Kansar Pangkalpinang.

Menerima informasi tersebut, Kansar Pangkalpinang memberangkatkan satu tim rescue Pos SAR Belitung menuju lokasi kejadian korban yang diduga hilang di sungai.

Setibanya di lokasi, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Rescuer Pos SAR Belitung, BPBD Beltim, Tagana Beltim dan keluarga korban, berusaha mencari korban dengan cara menyisir sungai menggunakan rubber boat.

Selain itu, tim juga menyusuri sepanjang pinggiran sungai dengan berjalan kaki.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, memastikan pihaknya masih akan terus mencari korban.

"Upaya pencarian terhadap korban sudah dilakukan oleh tim sar gabungan sejak kemarin, namun korban tidak juga ditemukan. Sementara keluarga korban, berhasil menemukan kendaraan dan peralatan korban di pinggir jembatan," ungkap I Made Oka Astawa, Rabu (20/3/2024).

Sejumlah metode pencarian telah dilakukan Tim SAR Gabungan guna mengoptimalkan dan mempercepat penemuan korban yang hilang itu.

"Untuk saat ini, pencarian akan kita upayakan dengan metode penyisiran di darat sepanjang pinggiran sungai, dan menyusuri sungai dengan menggunakan rubber boat. Semoga pencarian terhadap korban, dapat membuahkan hasil dan korban cepat dapat dengan cepat ditemukan," ucapnya.

Kasus Orang Hilang Bertambah

Fuk Njan menambah daftar kasus orang hilang di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pria asal Desa Bentaian Jaya, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur ini dilaporkan hilang saat mencari ikan dan udang di sungai berada di kawasan perkebunan sawit, Senin (18/3/2024).

Namanya pun menyusul daftar kasus orang hilang di Belitung Timur dalam dua pekan terakhir.

Sebelumnya tercatat ada nama Harnia (52) warga Simpang Pesak, Kecamatan Simpang Pesak dan Very (30) warga Desa Lintang, Kecamatan Simpang Renggiang.

Harnia dikabarkan di Gusong Gede, laut Suge pada Minggu (17/3/2024).

Nasibnya hingga saat ini belum diketahui dan tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya pencarian dan menyisir lokasi hilangnya korban.

Sedangkan Very lebih dulu dikabarkan hilang pada Minggu (3/3/2024) sore.

Warga Desa Lintang ini dinyatakan hilang saat mencari ikan di Sungai Lenggang, Desa Lintang, Belitung Timur pada Minggu (3/3/2024) sore.

Namun jasad Very akhirnya ditemukan pada Kamis (7/3/2024) dalam kondisi sudah meninggal dunia di Sungai Lenggang.

Diketahui, kasus orang hilang di Kabupaten Belitung Timur terus saja terjadi dalam dua pekan terakhir ini.

Terhitung sudah tiga orang hilang di Belitung Timur saat sedang mencari ikan baik di sungai maupun di laut.

Setelah kasus hilangnya Very dan Harnia yang terjadi dalam dua pekan terakhir, kini giliran Fuk Njan (52) warga Desa Bentaian Jaya, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur dilaporkan hilang.

Pihak keluarga mengabarkan Fuk Njan hilang sejak, Senin (18/3/2024) pukul 20.00 WIB.

Ia terakhir dikabarkan mencari ikan dan udang di sungai kawasan sebuah perkebunan sawit..

Namun hingga sore harinya, laki-laki berusia 52 tahun itu tak kunjung pulang ke rumah.

Koordinator Tagana Belitung Timur, Mahroni Hidayat mengungkapkan Fuk tidak pulang hingga Senin sore sejak berangkat ke sungai sekitar pukul 08.00 WIB.

"Senin pagi yang bersangkutan pergi jam 08.00 WIB ke sungai yang masih dalam kawasan kebun selatan perkebunan sawit. Dia pergi untuk menanggok ikan dan udang dengan cara turun ke sungai," kata Hidayat kepada Posbelitung.co, Selasa (19/3/2024).

Namun hingga pukul 18.30 WIB, Fuk Njan tak juga pulang ke rumah.

Keluarganya yang mendapati Fuk Njan tak pulang hingga seharian, akhirnya melaporkan hal tersebut ke tetangga dan anggota Tagana Allatif.

"Setelah itu kami lakukan koordinasi pencarian bersama tim SAR gabungan serta masyarakat sekitar," kata Hidayat.

Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih melakukan upaya pencarian, namun korban belum juga ditemukan.

Pencarian Harnia Warga Simpang Pesak

Sementara itu pencarian terhadap Harnia warga Simpang Pesak, Kecamatan Simpang Pesak, Kabupaten Belitung Timur masih terus dilakukan tim SAR gabungan di lokasi terakhir korban dinyatakan hilang.

Tim SAR gabungan sempat menemukan petunjuk mengenai keberadaan Harnia yang hilang di Gusong Gede, perairan laut Suge, Belitung Timur pada Minggu (17/3/2024).

Perempuan berusia 52 tahun itu, diduga berada di dasar laut.

Petunjuk itu berdasarkan deteksi alat Underwater Searching Device (USD) yang dipakai untuk mencari korban.

Ada benda yang terdeteksi di dasar laut, setelah lima hari pencarian korban hilang di Laut Suge, Simpang Pesak, Belitung Timur.

Terlihat sebuah benda yang sedang membungkuk.

Baca juga: Harnia Kasus Pertama Warga Simpang Pesak Belitung Timur Hilang di Gusong Gede

Namun, petugas belum dapat melakukan penyelaman karena sejumlah faktor.

Selain cuaca kurang mendukung, tetapi ancaman buaya di sekitar lokasi pencarian.

"Alhamdulillaah ada titik terang terhadap pencarian korban.

Kami menduga benda itu adalah korban dalam posisi membungkuk.

Semoga memang itu adalah korban," kata Agus, Minggu (17/3/2024).

Tim SAR gabungan akan menggunakan kamera bawah air untuk memastikan benda itu, korban atau bukan.

"Posisinya berada sekitar 20 meter di depan TKP awal," kata Agus.

Menurutnya, kendala pencarian yaitu pasang surut air laut serta cuaca yang tidak menentu.

Kemudian kendala lain adalah sering munculnya buaya di sekitar tempat pencarian.

"Hal yang mesti diwaspadai yakni di sekitar lokasi benda diduga korban itu banyak binatang buas buaya sehingga harus hati-hati dalam melakukan evakuasinya nanti," kata Agus. 

"Semoga besok bisa kita pastikan apakah memang benar korban dan semoga evakuasinya bisa lancar," kata Agus.

Sebelumnya, pencarian hari ketiga pada Jumat (15/3/2024), melibatkan Tim SAR Gabungan dan warga.

Kepala Desa Simpang Pesak, Suryanto mengatakan Harnia merupakan warganya yang tinggal di Desa Simpang Pesak.

Dalam pencarian warganya itu, ia mengatakan akan melibatkan tokoh masyarakat setempat.

"Selain Tim SAR gabungan akan kita libatkan tokoh masyarakat setempat alias dukun kampong dan dukun aik. Ini ikhtiar kita untuk menemukan korban," kata Suryanto kepada Posbelitung.co, Jumat (15/3/2024).

Baca juga: BREAKINGNEWS: Very Penombak Ikan di Sungai Lenggang Belitung Timur Ditemukan Tersangkut di Rasau

Suryanto menuturkan, peristiwa ini merupakan yang pertama kali terjadi di lokasi tersebut.

Meski begitu dia berharap warganya itu bisa segera ditemukan.

Suryanto mengaku, bahwa lokasi hilangnya Harnia yaitu di laut depan Pelabuhan BSM Suge ada buayanya.

"Sebelumnya sering ada buaya menampakkan diri di situ. Masyarakat juga banyak yang lihat," kata Suryanto.

Meskipun saat ini belum ada tanda-tanda ditemukannya Harnia, dia menduga ada keterkaitan buaya dalam peristiwa ini.

Tim SAR gabungan memulai pencarian hari ketiga, Jumat (15/3/2024) pagi.

Pencarian hari ketiga ini dimulai dengan briefing dan juga doa bersama antar Tim SAR gabungan.

Danpos SAR Belitung Yoga Desputra menuturkan, pencarian hari ketiga ini radius diperluas tiga hingga empat mil dari lokasi awal korban dilaporkan hilang.

"Hari ini belum ada tanda-tanda korban ditemukan. Kami perluas radius pencariannya untuk menemukan korban," kata Yoga.

Menurutnya, tim SAR gabungan melakukan metode pencarian visual dari atas perahu karet.

Hal itu dilakukan supaya korban bisa cepat ditemukan.

"Kita tidak memakai metode pencarian circle karena itu hanya dilakukan di sungai.

Untuk di laut lingkupnya terlalu luas untuk memakai metode tersebut," kata Yoga.

Yoga juga mengatakan dalam pencarian kali ini akan mengutamakan safety bagi para Tim SAR gabungan sebab lokasi yang dinilai cukup berbahaya.

Dia juga meminta doa kepada masyarakat Beltim agar korban bisa segera ditemukan.

Very Berhasil Ditemukan

Sementara itu Very (30) warga Desa Lintang, Kecamatan Simpang Renggiang, Kabupaten Belitung Timur yang sempat hilang berhasil ditemukan tim SAR gabungan pada, Kamis (7/3/2024) pagi.

Bujangan tersebut sebelumnya dikabarkan hilang saat mencari ikan di Sungai Lenggang, Desa Lintang, Belitung Timur pada Minggu (3/3/2024) sore.

Namun, tim gabungan SAR akhirnya menemukan tubuh Very .

Danpos SAR Belitung, Yoga Desputra menjelaskan penemuan Very setelah radius pencarian diperluas dari lokasi ditemukannya barang-barang korban.

"Tadi korban berhasil ditemukan pukul 10.15 WIB dalam keadaan mengapung dan sudah meninggal dunia. Kondisi tubuh utuh," kata Yoga kepada Posbelitung.co, Kamis (7/3/2024).

Tim SAR gabungan kemudian berhasil mengevakuasi jasad korban dari lokasi penemuan.

(posbelitung.co)

Sumber: Pos Belitung
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved