SDN 62 Pangkalpinang Dibobol Maling

15 Laptop SDN 62 Kota Pangkalpinang Raib Dicuri, Polisi Telah Terima Laporan dari Pihak Sekolah

Pihak SD Negeri 52 Kota Pangkalpiang telah melaporkan kasus pencurian yang menyebabkan 15 unit laptop raib ke Polresta Pangkalpinang.

Penulis: Adi Saputra | Editor: Novita
Bangkapos.com/Adi Saputra
Guru SDN 62 Kota Pangkalpinang, Hanny Milanti, menunjukkan bukti laporan ke pihak Polresta Pangkalpinang terkait kasus pencurian 15 unit laptop di SDN 62 Pangkalpinang, Selasa (14/05/2024) 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Pihak SD Negeri 52 Kota Pangkalpiang telah melaporkan kasus pencurian yang menyebabkan 15 unit laptop raib ke Polresta Pangkalpinang.

Pihak Polresta Pangkalpinang mengonfirmasi telah menerima laporan terssebut.

"Iya betul, laporan sudah kita terima dan Laporan Polisi (LP) sudah dibuat oleh pihak sekolah ke SPKT dan kita dari Satreskrim tinggal menindaklanjuti laporan kasus pencurian," kata Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang, AKP Riza Rahman, Selasa (13/4/2024).

Diberitakan sebelumnya, aksi pencurian terjadi di SD Negeri 62 Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sebanyak 15 unit laptop yang biasa digunakan siswa untuk belajar atau pun ujian raib.

Akibatnya, pihak sekolah mengalami kerugian materil sekitar Rp84 juta.

Kejadian pencurian tersebut baru diketaui pihak sekolah pada Selasa (14/5/2024).

Aksi tersebut diduga dilakukan dengan cara membobol plafon atap sekolah.

Baca juga: Jejak Kaki Diduga Pelaku Terlihat Menempel di Dinding SDN 62 Pangkalpinang yang Dibobol Maling

Dari pantauan Bangka Pos Group, di ruangan kepala sekolah atau tempat kejadian, terdapat bekas jejak kaki pencuri yang nempel di dinding dan plafon pun jebol.

"Baru pertama kali terjadi kemalingan seperti ini, sebelumnya belum pernah terjadi dan kami juga terkejut atas kejadian pencurian laptop milik sekolah," kata Hanny Milanti, mewakili kepala sekolah.

Menurut Hanny, sebelum kejadian pencurian di SDN 62 Kota Pangkalpinang, laptop ataupun barang-barang elektronik disimpan dan diletakkan di ruang kepala sekolah.

Apalagi kondisi ruangan kepala sekolah sudah dipasang teralis besi mulai dari jendela hingga pintu.

Akan tetapi, pelaku nekat memanjat dinding dan menjebol pladon atap sekolah yang berada di ruang kepala sekolah.

"Kalau lihat dari jejak kaki mereka (pelaku) naik dinding terus menjebol plafon atap. Habis itu mereka ambil laptop yang ada di atas meja karena saat kami tahu kondisi ruangan kursi dekat plafon berdiri dan bergeser dari posisi semula," ungkapnya.

"Kami ada 37 unit laptop, cuman 22 unit kita masih kirim ke Jakarta dan sisanya 15 unit ini kita simpan di sekolah karena kemarin habis digunakan anak-anak ujian," sambungnya.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved