5 Daftar Provinsi di Indonesia Terbesar Masyarakatnya Terpapar Judi Online, Siapa di Urutan Satu?

Data PPATK mengungkapkan terdapat 5 provinsi terbesar dimana masyarakatnya sudah terpapar judi online

Editor: Kamri
Kolase Tribunnews
Menko Polhukam RI Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto mengungkapkan masalah judi online menjangkiti hampir seluruh provinsi di Indonesia dimana masyarakatnya bermain judi online sebagaimana data PPATK. 

5. Kecamatan Kemayoran tercatat 6.080 orang pelaku judi online dan uang beredar Rp 118 miliar.

6. Kecamatan Kalideres tercatat 9.825 orang pelaku judi online dan uang beredar Rp 113 miliar

7. Kecamatan Penjaringan tercatat 7.127 orang pelaku judi online dan uang beredar Rp 108 miliar.

Hadi mengatakan pihaknya akan mengundang para camat dan kepala desa ke Kementerian Polhukam menyikapi masalah ini.

"Nanti para camat para kepala desa, kita undang di Kementerian Polhukam, karena untuk kementerian-kementerian yang lain ada TNI-Polri dan lainnya itu sudah kita serahkan nama-namanya kepada kepala lembaga," ungkap Hadi.

164 Wartawan Terpapar Judi Online

Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto juga membeberkan masalah judi online juga telah menjangkiti hampir ke semua profesi, termasuk profesi wartawan.

Data laporan PPATK, jelas Hadi menyebutkan sebanyak 164 wartawan telah terpapar judi online.

Jumlah transaksi mencapai 6.899 dengan perputaran uang kurang lebih sebesar Rp 1,4 miliar.

Nama dan alamat wartawan yang terindikasi judi online ini, jelas Hadi, saat ini teridentifikasi.

"Bahwa judi online itu sudah merambah ke seluruh profesi.

Saya ambil contoh saja yang di depan saya ini, bahwa profesi wartawan itu ada 164 orang berdasarkan data dari PPATK.

Dan transaksinya itu sampai dengan 6.899. Jumlah uangnya Rp1.477.160.821," beber Hadi.

Baca juga: Segini Target Omzet Warga Batam Jadi Admin Judi Online di Filipina, Tak Tercapai Gaji Dipotong

Hadi mengungkapkan identitas dari para wartawan yang terpapar judi online ini sudah dikantongi.

"Dan siapa-siapa namanya juga ada, ada lengkap. Dan alamatnya di mana," ungkapnya.

Pemerintah akan terus menggandeng sejumlah elemem masyarakat, akademisi dan tokoh agama untuk melakukan kampanye kesadaran masyarakat yang extensif.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved