Berita Bangka Barat
Alasan Anggaran Reses DPRD Bangka Barat Dipangkas, Marudur Sebut Hampir Setengah
Anggaran reses para wakil rakyat di DPRD Kabupaten Bangka Barat dipangkas hingga 30-40 persen atau sekitar Rp9 miliar.
Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Kamri
Ia menjelaskan untuk mengembalikan anggaran seperti semula, maka perlu adanya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Dengan demikian, daerah tidak bergantung dari transfer dana pusat.
Untuk itu perlu PAD daerah yang tinggi untuk menutupinya.
"Kalau pendapatan daerah tidak sampai Rp70 miliar dari target, kondisi ini akan berlangsung lama.
Jadi bagaimana kemampuan daerah meningkatkan pendapatan daerah ini," kata Marudur.
Baca juga: 2 Dermaga Bakal Dibangun di Pelabuhan Tanjungkalian Bangka Barat untuk Tingkatkan Keamanan
Marudur mengatakan DPRD Kabupaten Bangka Barat terus mendukung dan mendorong pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan pendapatan asli daerah dari sejumlah pajak dan retribusi.
"Dengan PAD meningkat dapat menutupi belanja daerah, dan belanja pegawai seperti P3K dan kebutuhan anggaran.
Tidak hanya berasal dari royalti timah, bantuan pusat. Tetapi kita harus mencari sendiri, solusinya banyak pendapatan daerah yang perlu digali lagi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat mendapatkan pengurangan dana bagi hasil (DBH) royalti timah dari pemerintah pusat yang mencapai 40 persen.
DBH ini semula pada tahun 2023, Pemkab Bangka Barat mendapat Rp180 miliar.
Sedangkan pada tahun 2024 hanya sebesar Rp103 miliar.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bangka Barat, Abimanyu mengatakan penyesuaian anggaran dilakukan Pemkab Bangka Barat, karena adanya, pengurangan dana bagi hasil dari pemerintah pusat ke daerah dari royalti timah.
"Memang ada dana penyesuaian anggaran dikarenakan dana transfer dari pusat. Terkait dana bagi hasil timah menurun," kata Kepala BPKAD Bangka Barat, Abimanyu, saat ditemui di tempat kerjanya, Jumat (5/7/2024).
Namun, pihaknya memastikan penyesuaian anggaran ini tidak berdampak kepada tambahan penghasilan pegawai (TPP) di Pemkab Bangka Barat.
Hanya saja, terjadi pada penyesuaian anggaran di kegiatan setiap OPD. "Tidak sampai memotong TPP. Belum saat ini," jelasnya.
| Sosok Bude Surahmi Penjual Jamu Gendong di Mentok Bangka Barat, Jaga Tradisi Keluarga Puluhan Tahun |
|
|---|
| Nikmati Sensasi Petik dan Mencicipi Melon Varietas Mylove di Mentok Bangka Barat |
|
|---|
| Demi Judi Online dan Narkotika, Pemuda di Bangka Barat Ini Nekat Curi Uang Celengan |
|
|---|
| Kisah Nelayan Bangka Barat Dapat Pari Jumbo Seberat 420 Kg, Sempat Mengira Kayu Tersangkut di Jaring |
|
|---|
| Diduga Menganiaya Rekan Kerja di Atas Ponton di Bangka Barat, Dua Bersaudara Ditangkap Polisi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.