Berita Belitung Timur

Sosok Mary Breen Perempuan Asal Amerika, Bangun Jembatan Bahasa di SMAN 1 Manggar Belitung Timur

Sosok Mery Breen perempuan muda asal Amerika Serikat yang mengabdi dan membangun jembatan bahasa di SMAN 1 Manggar Belitung Timur.

|
Penulis: Bryan Bimantoro | Editor: Novita
Posbelitung.co/Bryan Bimantoro
Mary Breen asal Amerika Serikat yang menjadi asisten guru bahasa Inggris di SMAN 1 Manggar, didampingi guru bahasa Inggris SMAN 1 Manggar, Belitung Timur, Winda Ari Anggraini. 

Hal ini juga diamini oleh Winda Ari Anggraini, guru Bahasa Inggris di SMAN 1 Manggar yang menyebut  bahwa banyak siswanya memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik, namun merasa takut untuk berbicara dalam bahasa inggris. 

"Kehadiran Mary di sekolah ini diharapkan dapat membantu siswa mengatasi rasa takut tersebut, sekaligus membuka ruang bagi interaksi yang lebih aktif dalam Bahasa Inggris," kata Winda saat mendampingi Mary.

Ketertarikan Mary pada dunia mengajar tak lepas dari pengaruh ayahnya, yang merupakan seorang dosen di Amerika. 

"Ayah saya yang menginspirasi saya untuk menjadi seorang guru," ujarnya.

Inspirasi inilah yang menggerakkan Mary untuk tidak hanya sekadar mengajar, tapi juga membimbing dan membangun rasa percaya diri siswa-siswanya di Belitung Timur.

Selain mengajar, Mary juga menantang dirinya sendiri dengan belajar bahasa Indonesia. 

Selama dua bulan berada di Indonesia, dia sudah mampu menguasai beberapa kalimat dasar. 

Selain itu, dia juga saat ini sudah bisa belajar memasak, karena sebelumnya dia selalu membeli.

"Saya suka soto, tapi saya tidak bisa makan makanan pedas," ucapnya sambil tertawa. 

Meski demikian, adaptasi budaya berjalan lancar, termasuk pengalaman unik yang dialaminya, seperti sering diajak berfoto oleh warga setempat. 

Alih-alih merasa risih, Mary justru menikmatinya karena dia suka berinteraksi dengan orang baru.

Pengabdian Mary Breen melalui program AMINEF tidak hanya memperkuat pengajaran Bahasa Inggris di SMAN 1 Manggar, tetapi juga memperkaya hubungan budaya antara Indonesia dan Amerika Serikat

Semangatnya dalam mengajar dan kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan baru menjadi inspirasi bagi siswa dan masyarakat sekitar.

"Saya berharap mereka dapat menguasai bahasa Inggris dengan baik karena Bahasa Inggris adalah kunci untuk membuka banyak peluang di dunia kerja profesional nantinya," kata Mary.

Mary akan berada di Indonesia hingga April 2025. 

Setelah itu, dia berencana kembali ke Amerika Serikat dan melanjutkan karirnya di bidang pelestarian lingkungan atau mungkin kembali mengajar. 

Meski begitu, jejak yang dia tinggalkan di Belitung Timur, khususnya di dunia pendidikan, akan selalu terasa. 

(Posbelitung.co/Bryan Bimantoro)

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved